MATARAM | SIAR POST – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dinilai menjadi kado berharga pada peringatan HUT RI ke-80. Program ini diyakini mampu menjawab tantangan kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus sejalan dengan ajaran Islam tentang kewajiban memberi makan orang miskin dan anak yatim.
Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris PW NU NTB, Suaeb Qury, Jumat (22/8/2025). Ia menegaskan, MBG tidak hanya kebijakan populis, melainkan investasi jangka panjang bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
“Dalam Al-Qur’an jelas disebutkan kewajiban memberi makan fakir miskin, anak yatim, dan orang terlantar. Negara hadir menjalankan kewajiban itu lewat program MBG,” kata Suaeb.
BACA JUGA : Pesan Suaib Qury Untuk Anak Muda: Kemandirian Adalah Kunci, Rebut Kesempatan Ubah Potensi Jadi Prestasi
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan prevalensi stunting nasional masih 21,6%. Angka ini masih jauh dari target 14% pada 2024. Sementara Global Talent Competitiveness Index 2023 menempatkan Indonesia di peringkat 69 dari 134 negara, menandakan perlunya peningkatan kualitas generasi muda.
MBG ditargetkan menjangkau lebih dari 80 juta peserta didik, mulai dari PAUD hingga SMA, termasuk santri di pesantren. Program ini diharapkan memperbaiki status gizi, meningkatkan konsentrasi belajar, dan memperkuat kesehatan anak-anak Indonesia.
Menurut Suaeb, HUT RI ke-80 bukan sekadar pesta rakyat, melainkan momentum kebangsaan untuk memperkuat kualitas generasi muda. “Kemerdekaan sejati bukan hanya bebas dari penjajahan, tapi juga bebas dari kemiskinan dan rendahnya kualitas hidup. MBG adalah instrumen penting menuju hal itu,” ujarnya.
BACA JUGA : PLN Untuk Rakyat, PLN Tingkatkan Keandalan Listrik NTB Lewat Kolaborasi Pemeliharaan Serentak
Presiden Prabowo sebelumnya menegaskan bahwa bangsa yang kuat harus dimulai dari generasi yang sehat dan bergizi baik. Pesan ini disebut selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, yakni menjadikan Indonesia sebagai negara maju saat berusia 100 tahun merdeka.
