Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, pada rapat paripurna DPRD 11 April 2025, menyatakan bahwa gedung yang sudah 20 tahun tidak direnovasi itu akan diperbaiki mulai 2026 dengan anggaran APBD.
“Gedung DPRD adalah aset negara sekaligus representasi wakil rakyat. Renovasi ini penting untuk menjaga marwah lembaga agar tetap terhormat,” kata Gubernur, yang kala itu bahkan siap melakukan efisiensi dari pos anggaran lain demi mewujudkan renovasi.
Namun, dengan terbakarnya gedung secara total, publik bertanya-tanya: apakah tragedi ini akan menjadi “momentum” percepatan pembangunan gedung DPRD baru yang lebih mewah, di tengah situasi ekonomi yang menuntut efisiensi?
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian belum memberikan penjelasan rinci terkait SOP yang digunakan dalam pengamanan demonstrasi tersebut.
Sementara itu, publik mendesak agar ada investigasi terbuka: apakah ini murni kelalaian aparat, bentuk pembiaran, atau ada kepentingan lain di balik hancurnya gedung DPRD NTB.
Pewarta : Niss | Editor : Edo MH
