Taliwang, SIARPOST – Fenomena maraknya aksi begal di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), khususnya di wilayah Taliwang, mendapat sorotan tajam dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbawa Barat.
Ketua Umum HMI KSB, Indra Dwi Herfiansyah menegaskan bahwa kejahatan jalanan ini bukan sekadar isu kriminal, melainkan persoalan sosial kompleks yang harus segera ditangani secara serius dan terpadu.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, Taliwang dihuni oleh 57.552 jiwa dan menjadi pusat pemerintahan sekaligus denyut aktivitas ekonomi masyarakat.
BACA JUGA : Gazali Bakran Resmi Pimpin Partai Gelora Sumbawa Barat, Dilantik Serentak oleh Anis Matta
“Aksi begal yang marak akhir-akhir ini jelas menimbulkan keresahan, menurunkan rasa aman, bahkan berpotensi menghambat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Indra saat diwawancarai, Rabu (10/9/2025).
Dalam pandangan HMI, fenomena begal dapat ditinjau dari tiga aspek utama: kriminologi, sosiologi, dan kebijakan publik. Dari sisi kriminologi, lemahnya patroli aparat di titik rawan memberi ruang bagi pelaku kejahatan.
Dari aspek sosiologi, faktor pengangguran, kesenjangan sosial, lemahnya pendidikan moral, serta kurangnya ruang pemberdayaan pemuda turut menjadi penyebab. Sementara dari perspektif kebijakan publik, penanganan begal membutuhkan pendekatan komprehensif, tidak hanya represif tetapi juga preventif.
“Keamanan masyarakat adalah hak konstitusional sebagaimana diatur dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Rasa aman merupakan hak dasar yang tidak boleh diabaikan,” tegas Indra.
Rekomendasi HMI KSB
Sebagai bentuk kontribusi, HMI Cabang Sumbawa Barat mengajukan beberapa rekomendasi:
- Peningkatan patroli dan pengawasan terpadu di titik-titik rawan kejahatan.
- Sanksi tegas dan transparan bagi pelaku begal agar menimbulkan efek jera.
- Program pemberdayaan ekonomi pemuda melalui pelatihan keterampilan dan lapangan kerja.
- Edukasi dan kampanye kesadaran publik tentang bahaya kejahatan hingga ke tingkat desa.
- Pembinaan karakter remaja dan pemuda dengan melibatkan orang tua, tokoh masyarakat, dan pemerintah.
- Sinergi lintas sektor antara pemerintah, aparat, tokoh agama, akademisi, dan organisasi kepemudaan.
“HMI KSB siap menjadi mitra kritis sekaligus strategis dalam menjaga kondusifitas daerah dan memastikan hak masyarakat atas rasa aman benar-benar terjamin,” tambah Indra.
BACA JUGA ; Ketua Asosiasi Galian C Sumbawa Barat Klarifikasi: Kami Mitra Pemerintah, Bukan Pembiar Ilegalitas
Sebelumnya, Polres Sumbawa Barat melalui Tim Puma Sat Reskrim berhasil mengamankan dua terduga pelaku curas (pencurian dengan kekerasan) di Kelurahan Kuang, Kecamatan Taliwang, pada Senin (8/9/2025). Kedua pelaku diringkus kurang dari 24 jam setelah merampas kalung emas milik seorang anak.