Lombok Utara, SIARPOST– Pemerintah Desa Bentek bersama tokoh adat, tokoh agama, serta seluruh elemen masyarakat menggelar ritual Menyowok Ngeletuhing Jagat di halaman Kantor Desa Bentek, Jumat (12/9).
Tradisi sakral ini menjadi penegasan sikap warga untuk menolak dan melawan maraknya kabar bohong (hoaks) terkait isu pembegalan yang sempat meresahkan masyarakat.
BACA JUGA : PDIP Lombok Utara Dukung Rachmat Hidayat Pimpin Kembali DPD NTB
Acara dihadiri oleh Kepala Desa Bentek Warna Wijaya, S.A.P., jajaran perangkat desa, kepala dusun, para penghulu, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga masyarakat umum. Kehadiran seluruh unsur ini mencerminkan kekompakan warga Bentek dalam menjaga keamanan dan ketenteraman desa dari pengaruh isu-isu negatif yang tidak berdasar.
“Ritual ini bukan hanya sekadar kegiatan adat, melainkan simbol kebersamaan warga Bentek dalam menolak informasi palsu yang dapat merusak keharmonisan desa. Kami mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta memastikan kebenarannya sebelum mempercayai berita di media sosial,” tegas Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya.
Ritual Menyowok Ngeletuhing Jagat memiliki makna membersihkan jagat atau alam semesta dari energi negatif, fitnah, dan kebohongan. Melalui doa bersama, penggunaan simbol-simbol adat, serta penyatuan hati masyarakat, diharapkan desa kembali dipenuhi rasa aman, damai, dan tentram.
Ia menambahkan, tradisi ini telah diwariskan turun-temurun sebagai wujud kebersamaan dan gotong royong.
BACA JUGA : Ketua Bhayangkari Lombok Utara Ajak Masyarakat Wujudkan Demokrasi Santun dan Damai
“Selain menjaga warisan budaya, ritual ini juga menjadi pengingat agar masyarakat terus saling percaya dan mempererat persaudaraan,” ujarnya.
Dengan digelarnya ritual ini, masyarakat Desa Bentek berharap segala keresahan yang sempat muncul akibat isu hoaks dapat segera sirna, digantikan dengan suasana rukun dan harmonis di tengah kehidupan bermasyarakat.(Niss)
