Lombok Utara, SIARPOST– Angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB tahun 2025, tingkat kemiskinan di KLU turun sebesar 3,22 persen.
Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, Senin (22/9), menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja bersama eksekutif, legislatif, dan seluruh komponen masyarakat.
BACA JUGA : Logikanya Aneh Kematian VR di Nipah, Dipukul dari Belakang Hingga Babak Belur Kok Jadi Tersangka?
“Jika penurunan ini konsisten 2–3 persen setiap tahun, insyaAllah dalam tiga tahun ke depan Lombok Utara tidak lagi menjadi kabupaten termiskin di NTB,” ujarnya.
Najmul menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memiliki agenda khusus dalam penanggulangan kemiskinan.
Ia mencontohkan, Dinas Perhubungan dapat memberdayakan para pengemudi ojek dengan kemudahan perizinan serta menciptakan lebih banyak event, seperti Car Free Day (CFD) dan festival, guna mendukung pelaku usaha kecil menengah (UKM).
Penurunan angka kemiskinan, menurutnya, sejalan dengan meningkatnya produktivitas masyarakat. Indikatornya terlihat dari tingginya aktivitas ekonomi, mulai dari pembelian kendaraan bermotor hingga transaksi belanja daring.
BACA JUGA : Harga LPG 3 Kg di Empang Hingga Rp35 Ribu, Warga Minta Pangkalan Ditindak
“Kepala Samsat menyebut Lombok Utara menjadi daerah dengan pembelian kendaraan roda dua tertinggi di NTB. Di Kecamatan Kayangan saja, transaksi belanja online mencapai Rp3 miliar. Ini menunjukkan denyut ekonomi kita sudah tinggi,” jelasnya.
Namun, Najmul mengingatkan agar pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga diarahkan pada sektor produktif yang berkelanjutan.( Niss)
