Mataram, SIARPOST – Pemandangan memilukan tersaji di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Tumpukan sampah yang berserakan di tengah pemukiman warga menjadikan kawasan ini bagai tempat pembuangan akhir, jauh dari kesan layak sebagai bagian dari kota yang disebut “metropolitan”.
Padahal, Bintaro adalah kampung pesisir yang seharusnya bisa menjadi wajah pariwisata Kota Mataram.
BACA JUGA : Sekolah Pesisi Juang: Cahaya Harapan Anak Pesisir Ampenan yang Terabaikan Pemerintah
Namun, saat media ini mengunjunginya, Senin (22/9/2025), yang tampak justru kontras: sampah plastik, sisa rumah tangga, hingga bau menyengat yang mengganggu, seakan menandai kelalaian pemerintah dan rendahnya kesadaran masyarakat.
Kondisi ini bukan hanya mencoreng citra kota, tetapi juga menghadirkan ancaman serius bagi kesehatan. Tumpukan sampah di pemukiman padat penduduk membuka ruang bagi tumbuhnya berbagai penyakit.
Sepanjang garis pantai Bintaro yang dipenuhi sampan nelayan pun tak luput dari sampah, menjadikan kawasan pesisir ini semakin miris.
“Dulu ada penanganan sampah dengan kendaraan tiga roda. Tapi sejak rusak, sudah tidak ada lagi. Akhirnya lingkungan kampung jadi kotor, padahal rumah-rumah di sini sangat padat,” ungkap Jauhari Tantowi, tokoh pemuda setempat sekaligus pengelola Sekolah Pesisi Juang, kepada wartawan, Senin.
Menurutnya, pemerintah harus hadir memberi solusi, apalagi kawasan pesisir ini berpotensi menjadi destinasi wisata. Namun kenyataannya, hingga kini tidak ada intervensi nyata dari Pemkot Mataram maupun pemerintah kelurahan.
Kekecewaan juga datang dari warga. Salah seorang ibu rumah tangga mengaku hanya bisa membakar sampah yang menumpuk di sekitar rumah.
“Tidak ada bantuan dari pemerintah, kami hanya bisa bakar sampah sendiri,” keluhnya.
BACA JUGA : Logikanya Aneh Kematian VR di Nipah, Dipukul dari Belakang Hingga Babak Belur Kok Jadi Tersangka?
Minimnya perhatian ini menambah daftar panjang persoalan tata kelola sampah di Kota Mataram. Alih-alih menjadi ikon wisata bahari, Bintaro justru identik dengan tumpukan sampah dan bau.
Pemerintah Kota Mataram didesak segera mengambil langkah serius, mulai dari penyediaan armada pengangkut sampah, penataan kawasan pesisir, hingga edukasi masif kepada masyarakat.