Mataram, SIAR POST – Menjelang perhelatan akbar MotoGP Mandalika 2025 yang akan berlangsung pada 3–5 Oktober, harga hotel di Kota Mataram mulai hari ini diketahui menunjukkan kenaikan. Meski begitu, tingkat hunian hotel masih relatif rendah dan jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Adiyasa Kurniawan, menjelaskan bahwa harga kamar hotel di Mataram masih dalam batas wajar. Kenaikan tarif pun masih berada di bawah ketentuan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 9 Tahun 2022.
BACA JUGA : Misteri Kematian Mahasiswi Unram di Pantai Nipah, Kuasa Hukum Yakin Radit Bukan Pelaku Utama
“Mataram masuk dalam zona dua, dengan toleransi kenaikan harga hingga 200 persen. Saat ini tarif masih normal, rata-rata baru mulai naik di tanggal 3 sampai 6 Oktober,” katanya, Jumat (19/9) dikutip dari Lombok Inside.
Pergub tersebut membagi wilayah berdasarkan jarak dari Sirkuit Mandalika. Untuk zona utama, tarif hotel boleh naik maksimal tiga kali lipat, zona sub-utama dua kali lipat, dan zona penyangga satu kali lipat dari tarif normal.
Meski harga mulai naik, tingkat okupansi hotel justru belum maksimal. Data AHM mencatat, tingkat hunian di Kota Mataram baru mencapai 40 persen, jauh dari kondisi tahun lalu yang hampir penuh sejak H-10. Targetnya, okupansi bisa meningkat hingga 70–75 persen saat balapan berlangsung.
“Kalau bisa tembus 75 persen, itu sudah sangat bagus. Harapan kami, balapan tahun ini bisa seramai tahun lalu, atau bahkan lebih ramai,” ujar Adiyasa.
Hal senada disampaikan Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini, yang menyebut gaung MotoGP tahun ini menurun. Bahkan, menurutnya, promosi event terkesan tidak semasif sebelumnya.
“Sekarang ini yang paling sepi. Di Kota Mataram saja tidak terlihat baliho besar-besaran. Padahal ini momentum internasional,” tegas Wolini, Selasa (23/9).
Ia mengungkapkan, okupansi hotel di Lombok Barat dan Kota Mataram rata-rata baru mencapai 40–70 persen. Bahkan di kawasan utama Mandalika sendiri baru sekitar 80 persen, padahal biasanya sudah penuh menjelang hari H.
BACA JUGA : PLN Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Kelistrikan MotoGP Mandalika 2025
Wolini menyoroti lemahnya promosi di destinasi wisata populer seperti Tiga Gili di Lombok Utara yang seharusnya bisa menarik wisatawan asing untuk datang sekaligus menyaksikan MotoGP.
“ITDC harus menangkap peluang ini. Promosi event harusnya sudah dimulai sejak enam bulan lalu. Kalau baru sekarang, ya agak terlambat. Tapi kita tetap optimis masih ada peningkatan penjualan tiket dan hunian hotel,” pungkasnya.
Dengan kondisi ini, pelaku perhotelan berharap penyelenggara dan pemerintah bisa lebih gencar melakukan promosi agar MotoGP Mandalika 2025 tetap menjadi magnet wisata dan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi NTB.
Redaksi | Feryal