banner 728x250

Netizen Ngamuk! Harga Tiket Pesawat dan Hotel Melonjak Jelang MotoGP Mandalika 2025, Penonton Kapok Datang Lagi?

Sirkuit Mandalika Lombok NTB

banner 120x600
banner 468x60

Mataram, SIAR POST – Menjelang gelaran MotoGP Mandalika 2025 pada 3–5 Oktober, warganet ramai-ramai meluapkan kekesalan di media sosial. Pasalnya, harga tiket pesawat dan hotel di Lombok dinilai melonjak tajam, bahkan dianggap “tidak masuk akal” oleh sebagian besar calon penonton.

Komentar pedas netizen berseliweran. Akun @afirdaosi menulis, “Murahin makanya bosss, kalo ada event dinaikin harganya. Stabil aja biar tetep rame, jangan pas event doang baru promo.”

banner 325x300

BACA JUGA : Dukung Sukses MotoGP Mandalika, IMM NTB Tekankan Pentingnya Kondusifitas

Nada serupa disampaikan akun @mamansaputra3693 yang menilai kombinasi harga tiket dan hotel justru membuat orang malas datang. “Harga hotel + tiket pesawat keterlaluan makanya orang enggan datang nonton MotoGP Mandalika,” tulisnya.

Bahkan ada yang menyebut situasi ini membuat penonton kapok datang lagi. Akun @flimty_ntbvelinnshop menegaskan, “Kapokmu kapan? Saya sebagai warga Lombok juga ga setuju kalau semua dimahalin. Syukur sepi, trauma pas GP pertama kali ogah nonton lagi.”

Tak hanya tiket dan hotel, keluhan juga menyasar minimnya transportasi umum. Akun @kuliki_kabang mengungkapkan, “Sudahlah harga naik berlipat-lipat, ditambah minimum booking 4 hari. Siapa yang gak kapok. Belum lagi angkutan umum sangat minim.”

Banyak juga yang menyarankan agar penyelenggara dan pengusaha hotel lebih kreatif membuat paket promo. Akun @balyo78 menulis, “Selain promo tiket, kasih special package dengan harga masuk akal biar ramai tingkat huniannya. Lombok bakal tetap ramai, gak harus nunggu ada MotoGP.”

Bahkan, ada yang mengusulkan opsi ekstrem seperti menyewa kos murah untuk ramai-ramai menekan biaya. Akun @s_21vh berkomentar, “Mending sewa kos Rp650 ribu bisa untuk 10 orang. Seharusnya kalau ada event besar, hotel kasih diskon besar-besaran biar menarik. Ini malah harga 3 kali lipat dari normal.”

Okupansi Hotel Masih Rendah

Fakta di lapangan memang menunjukkan fenomena serupa. Meski harga hotel mulai naik, tingkat hunian belum maksimal. Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Adiyasa Kurniawan, menyebut okupansi di Kota Mataram baru 40 persen, jauh dari kondisi tahun lalu yang hampir penuh sejak H-10.

BACA JUGA : H-1 MotoGP Mandalika 2025, PLN Lakukan Final Check Keandalan Kelistrikan

“Kalau bisa tembus 75 persen, itu sudah sangat bagus. Harapan kami, balapan tahun ini bisa seramai tahun lalu, atau bahkan lebih ramai,” kata Adiyasa.

Sementara itu, Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini menilai gaung MotoGP tahun ini justru menurun. Promosi event yang tidak masif disebut ikut memengaruhi minat penonton. “Sekarang paling sepi. Di Kota Mataram saja tidak ada baliho besar-besaran. Padahal ini momentum internasional,” tegasnya.

Netizen: Jangan Cuma Salahkan Penyelenggara

Menariknya, ada juga komentar yang menilai masalah ini bukan hanya tanggung jawab penyelenggara MotoGP, tetapi juga industri perhotelan dan transportasi lokal. “Selalu saja penyelenggara disalahkan.

Coba cek hotel-hotel di Mandalika, harga naik lipat ganda, minimum booking, transportasi minim. Kalau begini ya orang kapok,” tulis akun @kuliki_kabang.

Kondisi ini menandakan tantangan besar bagi penyelenggara dan pemerintah daerah. Jika harga tiket dan hotel terus melonjak tanpa regulasi ketat, ada risiko MotoGP Mandalika kehilangan daya tariknya di mata penonton, baik domestik maupun internasional.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *