Lombok Utara, SIARPOST — Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus menunjukkan kiprah nyatanya dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan perempuan melalui inovasi bertajuk “Peri Imut” Program ini menjadi langkah konkret kaum perempuan Lombok Utara untuk ikut serta menjaga warisan budaya dan ekosistem laut demi keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir.
Ketua TP PKK KLU Hj. Rohani Najmul Ahyar menjelaskan bahwa Peri Imut lahir dari semangat perempuan Lombok Utara untuk melestarikan alam dan menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal leluhur. Melalui kegiatan penanaman terumbu karang, PKK berupaya memperkuat ekosistem laut sekaligus membuka ruang edukasi dan peluang ekonomi baru.
“Jadi Peri Imut ini adalah inovasi dari PKK Kabupaten Lombok Utara. Kami sebagai perempuan ingin ikut serta melestarikan warisan budaya para leluhur, mulai dari hal kecil seperti penanaman terumbu karang. Mudah-mudahan ini menjadi warisan luar biasa bagi generasi mendatang,” ucap Hj. Rohani.
Ia menambahkan, inovasi ini tidak hanya bertujuan menjaga lingkungan, tetapi juga menjadi media pemberdayaan perempuan agar mampu memanfaatkan potensi laut di sekitar mereka. Melalui kegiatan ini, para perempuan diharapkan dapat berperan aktif dalam ekonomi kreatif berbasis lingkungan.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi edukasi bagi perempuan bagaimana mencintai alam dan memberdayakan diri. Ke depan, kami ingin ini membuka ruang pekerjaan baru bagi anak-anak di pinggiran pantai agar mereka bisa menjadi owner di tempatnya sendiri, bukan sekadar karyawan,” lanjutnya.
Menurut Hj. Rohani, dengan tumbuhnya wisata bahari berbasis konservasi, maka sektor UMKM lokal juga akan berkembang, sehingga berdampak positif terhadap kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
“Kalau wisata tumbuh subur, maka UMKM juga akan tumbuh subur. Ujungnya nanti akan berpengaruh pada kesehatan keluarga dan bisa membantu menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Program Peri Imut sendiri telah menggandeng Universitas 45 Mataram, Lembaga Musyawarah Nelayan utara ( LMNU), dan Kelompok Sadar Wisata (Darwis) untuk melakukan pemetaan dan monitoring mingguan terhadap terumbu karang yang ditanam.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan Sekaligus ketua Bidang Pokja 3, Hj. Ariyani, menjelaskan bahwa saat ini sudah ada lebih dari sepuluh meja penanaman yang aktif digunakan, meningkat dari empat meja pada tahap awal.
“Kami bekerja sama dengan Universitas 45 . Sudah empat bulan lalu kami lakukan pemetaan, dan setiap Jumat kami lakukan monitoring. Karang yang mati kami ganti lagi dengan yang baru. Ke depan kami ingin memperluas wilayah konservasi laut sekitar 5 sampai 7 Hektar Agar lebih terjaga,” ujar Hj. Ariyani.
Ia juga berharap dukungan penuh dari Pemerintah Daerah agar inovasi ini dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari program unggulan daerah.
“Kami ingin Peri Imut ini tidak hanya menjadi kegiatan sementara, tapi diakui sebagai inovasi daerah pada tahun 2026 nanti. Karena di dalamnya ada banyak sektor yang bisa berkembang pariwisata, kelautan, lingkungan hidup, pertanian, hingga pemberdayaan perempuan,” pungkasnya.
Melalui semangat Peri Imut, perempuan Lombok Utara membuktikan bahwa pelestarian laut dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dari tangan-tangan perempuan yang peduli, lahir harapan besar untuk masa depan bumi dan generasi mendatang.( Niss)














