Kapolres Lombok Utara Tegaskan Budaya Indonesia Raya Setiap Pagi sebagai Fondasi Karakter Personel dan Pelayanan Publik

Lombok Utara, SIAR POST – Kepolisian Resor Lombok Utara menjadikan pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap pukul 10.00 Wita sebagai budaya harian yang tak terpisahkan dari aktivitas pelayanan publik. Tepat pada waktu tersebut, seluruh pelayanan berhenti total, personel dan masyarakat berdiri tegap, lalu bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan.

Budaya ini telah diterapkan sejak Januari 2025, tak lama setelah AKBP Agus Purwanta, S.I.K. resmi menjabat Kapolres Lombok Utara. Langkah tersebut merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Prabowo Subianto serta sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Hal ini juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Kapolres Lombok Utara menjelaskan bahwa budaya menyanyikan Indonesia Raya di Area layanan publik menjadi motor penggerak pembangunan karakter bangsa

AKBP Agus Purwanta menegaskan bahwa filosofi utama dari kebijakan ini adalah mengembalikan semangat pengabdian kepada negara dalam setiap tugas kepolisian.

“Kami ingin setiap anggota kembali mengingat bahwa apa pun yang mereka kerjakan adalah bentuk pengabdian kepada negara. Menyanyikan Indonesia Raya setiap pagi menjadi pengingat yang paling sederhana, tetapi sangat bermakna,” ujarnya, Jumat ( 5/12 ).

Menurutnya, penghormatan terhadap lagu kebangsaan setiap hari mampu menanamkan kembali rasa memiliki terhadap bangsa dan institusi.

Sejak diterapkan secara konsisten, budaya ini dinilai membawa perubahan positif pada sikap dan etos kerja anggota.

“Yang paling terlihat adalah meningkatnya kedisiplinan dan kekompakan. Anggota menjadi lebih tertib, energik, dan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih mendalam terhadap tugasnya,” kata Agus.

Ia menambahkan bahwa rutinitas ini juga memperkuat kembali internalisasi nilai Tribrata dan Catur Prasetya sebagai jiwa pelayanan Polri.

Menariknya, masyarakat yang sedang mengurus layanan kepolisian tak hanya menghentikan aktivitas untuk mengikuti kegiatan, tetapi juga menunjukkan antusiasme.

“Respons masyarakat sangat positif. Mereka merasa terhormat bisa ikut bersama kami menyanyikan Indonesia Raya. Banyak yang mengatakan bahwa momen ini justru membuat mereka bangga dan merasa lebih dekat dengan polisi,” jelasnya.

Kapolres menilai bahwa partisipasi masyarakat menjadikan Polres Lombok Utara bukan hanya ruang pelayanan, tetapi juga ruang edukasi kebangsaan.

Kapolres Agus menegaskan bahwa Polres Lombok Utara siap menjadi pelopor budaya nasionalisme di tingkat daerah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa revolusi mental harus dimulai dari institusi negara. Jika kantor pemerintah konsisten, masyarakat akan mengikuti,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa tantangan terbesar di awal penerapan adalah membangun konsistensi, namun dapat teratasi dengan keteladanan pimpinan dan pengawasan berkelanjutan.

Menutup wawancara, Kapolres menyampaikan harapan besarnya kepada generasi muda Lombok Utara.

“Saya berharap budaya sederhana ini menanamkan rasa bangga terhadap Indonesia. Generasi muda harus belajar bahwa menghormati identitas bangsa adalah langkah awal membangun masa depan. menyanyikan lagu Indonesia Raya adalah kebanggaan dan rasa syukur sebagai masyarakat Indonesia, ini yg mempersatukan kita.,” tegasnya.

Dengan komitmen tersebut, Polres Lombok Utara tak hanya menjalankan fungsi keamanan, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat karakter kebangsaan di tengah masyarakat. ( Wiswa )

Exit mobile version