Pemakaman Inak Serinah Disesaki Ribuan Warga Kuripan: Sosok Sederhana yang Viral karena Tak Pernah Dapat Bantuan

Lombok Barat, NTB (SIAR POST) – Suasana duka menyelimuti Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, setelah ribuan warga memadati prosesi pemakaman almarhumah Inak Serinah, seorang warga sederhana yang belakangan ini viral karena kisah hidupnya yang selama puluhan tahun tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah.

Prosesi pemakaman berlangsung haru sejak pagi. Jenazah Inak Serinah dibawa dari rumah duka menuju Perkuburan Kuripan di Dusun Tongkek. Sepanjang perjalanan, masyarakat mengikuti iring-iringan sambil melantunkan sholawat dan doa, disertai tangis pilu yang pecah dari keluarga maupun warga yang merasa kehilangan.

Figur Inak Serinah dikenal luas sebagai perempuan baik, penyabar, dan selalu membantu tetangganya—meski hidupnya sendiri penuh keterbatasan. Kisahnya menjadi viral karena baru beberapa waktu lalu ia menerima bantuan rumah dari Gubernur NTB melalui BAZNAS Provinsi, setelah puluhan tahun hidup tanpa sentuhan program sosial apa pun.

Kepedihan masyarakat terlihat nyata. Mereka datang tidak hanya untuk menghormati sosok Inak Serinah, tetapi juga untuk menunjukkan solidaritas atas nasib seorang ibu yang selama ini hidup dalam kesederhanaan. Banyak warga mengatakan bahwa bantuan yang diterima Inak Serinah di penghujung usia adalah bentuk keadilan sosial yang terlambat.

Tokoh masyarakat, pemerintah desa, Kapolsek Kuripan dan jajarannya, serta para tuan guru turut hadir memberi penghormatan. Mereka berdiri bersama masyarakat, menyatukan doa agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Suartini, anak dari almarhumah, tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Dengan suara bergetar ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga yang hadir.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan kehadiran semua warga yang menghantarkan ibunda kami ke tempat peristirahatan terakhir. Kami merasa tidak sendirian di tengah duka ini,” ujarnya.

Warga yang mengenal dekat Inak Serinah menuturkan bahwa almarhumah adalah sosok berhati lembut, sering membantu tetangga yang kesusahan, dan tidak pernah mengeluh meski hidupnya jauh dari kata cukup. “Beliau seperti ibu bagi semua warga di sini,” kata salah seorang tetangga.

Usai pemakaman, warga tetap berkumpul untuk memberikan dukungan moral maupun materi kepada keluarga. Ada yang membawa makanan, ada yang membantu mengatur tamu, sementara lainnya hanya berdiri mendampingi sebagai bentuk solidaritas.

Prosesi yang dihadiri ribuan warga ini menjadi bukti kuat bahwa nilai gotong royong dan rasa saling peduli masih hidup dan melekat dalam masyarakat Kuripan. Inak Serinah mungkin bukan tokoh publik atau pejabat, tetapi jejak kebaikannya melekat di hati banyak orang.

Di tengah duka mendalam, masyarakat Kuripan memberikan pesan jelas: figur sederhana seperti Inak Serinah memiliki tempat yang sangat istimewa di hati mereka. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga diberikan ketabahan menghadapi kehilangan ini.

Pewarta : IIhsan

Exit mobile version