Lombok Utara, SIARPOST— Peringatan Hari Ibu ke-97 di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menjadi panggung penegasan peran strategis perempuan dalam pembangunan daerah. Momentum ini dimanfaatkan Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH, untuk mengajak seluruh elemen masyarakat memaknai Hari Ibu sebagai gerakan bersama dalam memperkuat pemberdayaan perempuan.
Mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya”, peringatan yang digelar di Aula Kantor Bupati Lombok Utara tersebut dihadiri Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri, ST., MT, Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, S.I.K, jajaran kepala OPD, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Lombok Utara Ny. RR. Pungky Kusmalahadi Syamsuri.
Dalam sambutannya, Bupati Najmul Akhyar menekankan bahwa Hari Ibu bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan ruang refleksi tentang besarnya kontribusi perempuan dalam kehidupan keluarga, sosial, dan pembangunan daerah. Menurutnya, perempuan memiliki peran ganda yang saling menguatkan antara ranah domestik dan publik.
“Ibu adalah sumber kehangatan, ketulusan, dan kekuatan. Dari rahim ibu lahir generasi penerus daerah ini. Karena itu, sudah sepatutnya kita menempatkan perempuan sebagai bagian penting dalam setiap proses pembangunan,” ungkapnya.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya menghormati ibu secara simbolik, tetapi menghadirkan kebijakan, lingkungan, dan dukungan nyata agar perempuan dapat terus berdaya, berkarya, dan berkontribusi sesuai kapasitasnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua GOW Lombok Utara Ny. RR. Pungky Kusmalahadi Syamsuri menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu adalah momentum memperkuat komitmen bersama terhadap kesetaraan peran dan kesempatan bagi perempuan. Ia menyebut, perempuan hari ini tidak lagi terbatas pada peran domestik, tetapi hadir sebagai penggerak ekonomi, pendidik, tenaga kesehatan, hingga pemimpin di berbagai sektor.
“Perempuan adalah motor penggerak ekonomi keluarga sekaligus agen perubahan sosial. Ini merupakan modal besar bagi daerah untuk tumbuh dan maju,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk tidak berhenti pada pernyataan dukungan, tetapi benar-benar menciptakan ruang agar suara perempuan didengar dan potensinya dikembangkan secara berkelanjutan.
Peringatan Hari Ibu ke-97 di Lombok Utara ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada perempuan-perempuan berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi nyata mereka dalam pembangunan masyarakat.
Momentum ini diharapkan menjadi penguat semangat kolektif untuk terus menempatkan perempuan sebagai subjek utama pembangunan, sejalan dengan visi Lombok Utara yang inklusif dan berkeadilan.(Niss)
