banner 728x250

Permintaan Pasar Semakin Tinggi, Pemuda Karsel Tambah 40 Kumbung Jamur Tokol Jago

banner 120x600
banner 468x60

Dompu. SIARPOST – Sejak Viral di telinga masyarakat Dompu selama sebulan terakhir, budidaya jamur dengan memanfaatkan limbah tongkol jagung yang dilakukan oleh para pemuda Karijawa Selatan (Karsel) kini semakin berkembang.

banner 325x300

Bahkan permintaan pasar saat ini melebihi jumlah produksi yang dihasilkan. Sedikitnya 200 mika ukuran sedang harus dipenuhi para pemuda ini.

Perwakilan pemuda Karsel, Firmansyah yang akrab dipanggil Himen, saat ditemui di Dompu, Kamis (30/7), mengungkapkan, permintaan pasar yang melebihi produksi memaksa para pemuda kreatif ini harus menambah jumlah kumbung (bedek) jamur.

“Kami akan terus menambah jumlah bedek untuk budidaya jamur, untuk memenuhi permintaan pasar,” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini produksi jamur ini telah dikirim ke pulau Lombok, bima dan Sumbawa Barat, sehingga perlu penambahan jumlah kumbung jamur.

Ia bersama pemuda lainnya saat ini berencana menambah 40 bedek jamur dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang 5 meter.

“Alhamdulillah meskipun ini kreatif dan swadaya kami, perminataan pasar semakin banyak,” katanya.

Ia bersyukur ide brilian yang ditemukan oleh Arifuddin (inspirator) dan Rustam Efendi (Aba Tam) yang menjadi tutor beberapa bulan lalu ini, sangat bermanfaat bagi warga sekitar, membuka lapangan kerja baru dan menambah penghasilan.

Di waktu yang sama, pemuda Karsel lainnya, Hif Dulisan yang biasa dikenal Abang Hif mengungkapkan rasa senangnya, Ia mengatakan, dengan permintaan pasar yang terus meningkat akan menjadikan produksi ini semakin berkembang.

“Kami bersyukur, permintaan semakin banyak, semoga budidaya ini semakin besar dan kami dapat memenuhi permintaan pasar di luar sana,” katanya.

Budidaya jamur menggunakan limbah tongkol jagung ini viral sejak Juni 2020 lalu dan semakin berkembang berkat keuletan, kreativitas dan semangat anak muda Karsel.

Mereka memanfaatkan limbah tongkol jagung sebagai media budidaya jamur dengan proses fermentasi sehingga menambah pundi-pundi rupiah.

Budidaya ini pertama kali ditemukan oleh seorang inspirator yakni Arifuddin SE beberapa bulan lalu, ia mendapat ide brilian dari youtube dan mengaplikasikannya sehingga berhasil sampai mendapat permintaan pasar yang cukup banyak.

Sementara itu, Dhian Purba, salah satu pemuda yang terlibat aktif dalam budidaya jamur tersebut, mengaku kewalahan dengan permintaan pasar, namun ia bersama pemuda lainnya tetap semangat dan terus bekerja.

“Ini demi kemajuan dearah kita, dengan adanya jamur ini, masyarakat dompu tidak lagi mendatangkan jamur serupa dari luar daerah,” katanya.

Ia menilai, yang dilakukan pemuda Karsel adalah cara untuk meningkatkan ekonomi di tengah pandemic covid-19.

Ia berharap, kreativitas dan motivasi yang ditunjukan bersama teman-temannya dapat dicontohkan oleh para pemuda di desa lain, sehingga para pemuda di Dompu dapat membangun daerah melalui ekonomi kreatif seperti ini.

Ia juga menjelaskan, pada bulan Agustus 2020 mendatang pemerintah Desa Doro Kobo Kecamatan Manggelewa Dompu dan Desa Woro Kecamatan Mada Pangga Kabupaten Bima akan mengunjungi Karijawa Selatan dalam rangka melihat cara budidaya jamur ini.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *