banner 728x250

Investor Asal Swedia Sebut Bandara Kiantar Akan Permudah Akses Investasi di Sumbawa Barat

banner 120x600
banner 468x60

Hadirnya Bandara di Kiantar akan Menjadi akses cepat dalam pengembangan pariwisata dan Investasi

banner 325x300

Sumbawa Barat, SIARPOST – Keberadaan Bandar Udara yang direncanakan akan segera dibangun di Desa Kiantar Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan membawa banyak manfaat baik bagi masyarakat setempat dan kemajuan KSB ke depannya.

Salah satu investor dari Swedia Nicolas Adler yang mengikuti rapat koordinasi bersama Penjabat Sekertaris Daerah beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa mendengar informasi pembangunan bandara saja, sudah membuatnya merencanakan investasi besar di KSB.

“Kami senang dengan rencana pembangunan bandara Kiantar, bahkan kami sudah merencanakan membangun delapan resort yang dilengkapi fasilitas pertemuan di Gili Kalong Poto Tano,” kata Nicolas usai rapat koordinasi pada Senin (24/5) lalu.

Nicolas merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk memulai berinvestasi di Sumbawa Barat. Langkah tersebut diambilnya karena adanya kepastian pembangunan bandara di Kiantar.

Nicolas dalam rapat koordinasi tersebut bahkan menyampaikan komitmennya untuk segera mengembangkan kawasan pariwisata di Poto Tano khusunya di Gili Kalong.

“Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, manajemen telah melakukan proses untuk memenuhi persyaratan administrasi yang diperlukan terutama masalah izin,” kata Nicolas.

Nicolas bersama manajemen perusahaan berkomitmen akan segera mulai melakukan pembangunan pada triwulan tiga di tahun 2021 ini.

Konsep pembangunan yang akan diterapkan adalah pariwisata yang ramah lingkungan. Banyak juga fasilitas yang nantinya akan dibangun seperti hotel, Restoran, dan fasilitas kesehatan serta fasilitas pendukung lainnya yang sumber energinya nanti menggunakan energi yang terbaru yaitu panel Surya terapung dan bio gas.

Secara khusus Nicolas mengatakan bahwa dirinya dan manajemen perusahaan sangat bersemangat karena adanya pembangunan bandara di Kiantar yang tentunya nanti akan mempermudah mobilitas para investor dan para wisatawan dari dan ke KSB.

Nicolas Adler adalah salah satu dari sembilan investor yang sebelumnya tergabung dalam sebuah perusahaan yang bernama PT. ECO Regions Indonesia. Perkembangan usaha patungan ini cukup lambat sehingga Nicolas memutuskan keluar dari PR ECO Regions Indonesia dan memilih turun langsung untuk mengembangkan pariwisata dan akan mengembangkan Gili Kalong di bawah perusahaan PT Gili Kalong Lestari.

Dengan adanya pembangunan di Gili Kalong, dan akses transportasi melalui udara yang cepat, warga Sumbawa Barat berharap gili-gili yang ada di Poto Tano akan meningkatkan pergerakan kunjungan pariwisata bahkan dapat menjadi spot pariwisata dunia seperti layaknya Gili Trawangan dan dua Gili lainnya di Lombok.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *