banner 728x250

Modus Penipuan Baru, Ngaku Anggota TNI Peras dan Ancam Korban Melalui Medsos

banner 120x600
banner 468x60

Mataram, SIARPOST – Hati-hati modus penipuan baru yang terjadi di media sosial Facebook dan WhatsApp Dan dilakukan oleh seseorang yang mengaku dirinya anggota TNI.

Salah satu korbannya adalah warga Lombok Barat, Mawardi yang mendapat telpon gelap dari pelaku yang mengaku anggota TNI dari Jakarta Pusat dan menggunakan foto profil WhatsApp dengan seragam lengkap.

banner 325x300

Saat menerima telpon dari pelaku, Mawardi bingung karena pelaku menuduh Mawardi telah mengganggu istri pelaku.

“Saya kaget mendapat telpon menuduh saya menggangu istrinya dan berbicara tidak sopan dan memaki-maki, sementara saya tidak tau apa-apa,” kata Mawardi.

Sebelumnya, Mawardi memang pernah menerima pertemanan dari akun Facebook wanita cantik dan beberapa kali saling chat, namun tidak ada yang terlalu intim dalam chat tersebut.

“Dia chat saya dan memberikan nomor WhatsApp, setelah itu dia chat saya dan saya merespon biasa saja. Saya juga ceritakan ke teman saya kenapa cewek ini respon sekali chat saya,” katanya.

Namun, kejadian tersebut sengaja dibuat-buat untuk mencari kesalahan korbannya. Karena keesokan harinya ada seseorang yang mengaku anggota TNI dan mengaku suami si wanita tersebut.

BACA JUGA : Pariwisata Lombok Barat Bangkit, Ribuan Orang Ikut Hari Bersepeda di Senggigi

“Dia marah-marah menuduh saya menggangu istrinya dan ujung-ujungnya meminta dikirim sejumlah uang ke rekening mertuanya,” katanya.

Pelaku meminta uang beralasan bahwa, handphone istrinya dibanting karena melihat ada chat dengan Mawardi. Sehingga ia meminta sejumlah uang untuk memperbaiki handphone tersebut.

“Dia minta saya transfer uang Rp900 ribu ke rekening mertuanya,” jelas Mawardi.

Walaupun korban belum mengirim uang tersebut, namun hal ini sangat menggangu dan meresahkan, karena diintimidasi, dituduh dan dimaki-maki oleh pelaku. Bahkan pelaku memaksa korban segera mengirim uang tersebut.

Cerita yang sama dialami oleh Ketua Media Independen Online (MIO) Kota Bima, Sukirman. Ia mengaku beberapa hari lalu ditelpon oleh seorang yang mengaku sebagai Pasi Intel berpangkat Kolonel anggota Kodim 1614/Dompu.

Pelaku juga menuduh Sukirman menggangu istrinya dan mengancam serta memaksa meminta mengirimkan uang untuk memperbaiki handphone istrinya yang sudah dibanting karena bertengkar dengan istrinya.

“Dia memeras saya, dia bilang gara-gara chat saya dengan istrinya sampai handphone istrinya dibanting,” katanya.

Namun setelah ditelusuri dan diajak bertemu, pelaku malah hilang dan memblokir kontak WhatsApp Sukirman.

“Pertama ada Facebook nama akunnya Eka Wati, foto perempuan cantik dan dalam Facebook alamat Dompu minta pertemanan ke saya dan minta nomor WhatsApp. Setelah itu dia chat saya tapi saya tanggapi biasa aja, karena dia mengaku orang Dompu dan saya menganggap dia mungkin kenal dengan saya,” katanya.

BACA JUGA : Kiloan Sabu dan Ganja Disita, Polda NTB Ungkap 8 Kasus Narkoba dalam Tiga Pekan

Ia juga telah berkoordinasi dengan teman-teman di Kodim 1614/Dompu dan diketahui tidak ada anggota dengan nama dan pangkat seperti yang diakui oleh pelaku.

Sukirman mengingatkan, masyarakat harus berhati-hati merespon akun yang belum dikenal di media sosial, karena modus penipuan seperti ini sedang marak terjadi.

“Kita langsung dituduh dan lain-lain. Saya minta kepada masyarakat jangan terpengaruh dengan postingan di Facebook seperti itu. Perlu waspada jangan sampai masyarakat banyak jadi korban dari aparat gadungan seperti itu,” katanya.

Terkait hal ini, media ini sudah meminta keterangan kepada Kepala Penerangan KOREM 162/WB, Mayor Inf Asep Okinawa Muas. Setelah dikirim foto yang mengaku anggota tersebut, Asep langsung mengatakan tidak ada anggota KOREM 162/WB yang seperti di foto tersebut.

Asep mengingatkan, masyarakat harus hati-hati kepada anggota TNI gadungan yang ingin menipu dan meminta sejumlah uang seperti itu.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *