Mataram, SIARPOST | Dalam tahapan proses pembangunan bantuan rumah Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), tidak menutup kemungkinan ditemukan kesalahan konstruksi.
Tentunya hal ini harus segera diperbaiki, agar rumah BSPS tetap memenuhi syarat standar kelayakan konstruksi.
Melalui akun media sosial resminya, National Affordable Housing Program (NAHP) PUPR menjelaskan, jika hal ini terjadi, langkah apakah yang harus dilakukan oleh Penerima Bantuan rumah BSPS?
Namun sebelumnya kita akan bahas contoh-contoh kesalahan konstruksi pada bangunan rumah bantuan BSPS yaitu :
1. Kualitas mortal beton buruk
2. Diameter tulang terlalu kecil, jarak antara Sengkang tidak memenuhi syarat
3. Tulang hanya tiga batang sementara standarnya empat.
4. Dimensi beton kurang, dan Tulangan tidak terkoneksi.
5. Tidak ada balok dan kolom
6. Tidak ada struktur penopang sofi-Sofi
7. Atap berat memakai genteng tanah liat tetapi kuda-kuda tanpa ikatan angin.
Jika ada hal seperti ini maka yang harus dilakukan oleh penerima bantuan adalah, mengirimkan dokumen ke fasilitator seperti foto bagian-bagian rumah, kirim foto tersebut ke fasilitator, buat folder penerima bantuan dan membuat folder bagian rumah serta susun foto sesuai folder.
Fasilitator akan menindaklanjuti laporan tersebut, salah satunya dengan berkoordinasi dengan tukang untuk memperbaiki kesalahan dan mencatat/melaporkan ketidak sesuaian yang ada di lapangan apabila tidak ada perubahan.
Itulah hal-hal yang bisa dilakukan oleh penerima bantuan jika terjadi kesalahan dalam konstruksi bangunan.
BSPS merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya beserta sarana dan prasarana
