banner 728x250

Tiga Oknum Wartawan Dikepung dan Diamankan, Gegara Peras Warga Belasan Juta 

banner 120x600
banner 468x60

 

SIARPOST.COM |Tiga oknum wartawan dikepung dan dinamakan warga Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah karena kepergok melakukan pemerasan terhadap warga, pada Kamis (21/9/2023) malam.

banner 325x300

Oleh warga setempat, ketiga oknum yang mengaku wartawan tersebut diarak keliling kampung. Mereka masing masing HM dari Berita Patroli, K dari Lintas Indonesia dan T dari Media Mitra Mabes.

Kepala Desa Pandansari, Irwan Susanto saat dihubungi membeberkan kronologi kejadian yang berlangsung pada Kamis (21/9/2023) malam seperti dikutip dari Instagram undercover.id.

Baca juga : Minimalisir Angka Golput di Pemilu 2024, DPW Bardan Nusra Gelar Dialog Publik

Dalam akun instagram undercover.id, terlihat video sejumlah warga ribut dan mengepung tiga oknum wartawan yang kedapatan memeras warga. Berita tersebut sudah dilihat oleh 9.315 dan 720 komentar netizen.

Dijelaskan Kades, mereka mempermasalahkan beberapa warga yang menggunakan air untuk menyiram tanaman saat musim kemarau.

Tindakan pemerasan itu bermula pada Kamis (14/9/2023), dimana oknum wartawan tersebut mendatangi rumah warga Desa Pandansari berinisial W. Mereka mempermasalahkan warga desa ini karena menggunakan air untuk menyiram tanaman.

Wartawan itu juga mrngintimidasi warga dengan menunjukkan pasal pasal terkait soal penggunaan air saat kemarau.

“Warga dipermasalahkan karena menggunakan air untuk menyiram tanaman. Untuk menakut nakuti warga, ditunjukkan pasal pasalnya. Karena takut, warga sepakat memberikan Rp 4 juta kepada wartawan tersebut,” ungkap Irwan, Jumat (22/9/2023).

Baca juga : Bocah 5 Tahun di Sumbawa Barat Meninggal Akibat Kebakaran, Ditinggal Orang Tua Membeli Susu, Ini Kronologi nya

Tidak berhenti sampai disitu, wartawan tersebut kembali melancarkan aksinya pada Senin (18/9/2023).

Mereka mendatangi warga rumah warga berinisial S. Dengan membawa masalah yang sama, warga dimintai uang Rp 15 juta. Dengan alasan tidak punya cukup uang, korban S hanya mampu membayar Rp 10 juta dan langsung memberikan panjer Rp 2 juta. Sisanya yang Rp 8 juta akan dibayar hari Kamis (21/9/2023).

Alih alih dapat uang, mereka justru dikepung oleh warga dan diarak. Warga mengaku geram terhadap tindakan mereka.

“Minta Rp 15 juta kemudian deal Rp 10 juta, namun baru DP Rp 2 juta. Sisanya dijanjikan hari Kamis tanggal 21 September 2023. Kemudian Datanglah hari Kamis untuk menagih uang sisanya Rp 8 juta. Warga geram akhirnya dikepung lalu diarak ratusan warga ke balai desa. Jam 00.30 pelaku diamankan ke Polsek Paguyangan,” kades menegaskan. (FR).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *