Mataram, SIARPOST |Memiliki luas sekitar 8.5 hektar dan dihuni oleh hampir 5000 jiwa menjadikan pulau ini sebagai yang terpadat di dunia. Keren, ya?
Selain mendapatkan predikat sebagai pulau terpadat di dunia, #Bungin juga memiliki sejumlah keunikan lain, diantaranya:
1. Memiliki jalan yang membelah lautan
Tidak seperti jembatan penghubung antara daratan utama dengan sebuah pulau yang biasanya terbentuk dari tiang beton dengan permukaannya di cor, jalanan di Pulau Bungin dibangun dengan cara membendung dua sisi lautan, sehingga siapapun yang melintasi jalan tersebut bisa merasakan sensasi berjalan di tengah lautan yang terbelah bak di kisah #nabiMusa, AS.
BACA JUGA : KPPS di Lombok Barat Meninggal Dunia Usai Pleno Rekapitulasi Suara Kecamatan
2. Pulau ini tidak memiliki garis pantai
Meskipun berada di tengah lautan, Bungin sama sekali tidak memiliki garis pantai karena sejatinya pulau ini direklamasi secara sukarela oleh penduduk setempat dengan mengumpulkan karang karang mati lalu membangun rumah di atasnya.
3. Satu atap 4 kepala keluarga
Tingkat kepadatan yang tinggi dan minimnya lahan membuat penduduk Pulau Bungin banyak yang terpaksa berbagi rumah dengan anggota keluarganya yang telah menikah. Sehingga di dalam satu rumah, kerap ditemukan 3 hingga 4 kepala keluarga.
4. Kambing makan kertas.
Karena tidak memiliki daratan utama dan pulaunya terbentuk dari tumpukan karang mati maka hampir mustahil untuk bisa menemukan rerumputan atau tanaman lainnya di pulau ini. Sebagai alternatif, binatang ternak milik warga terpaksa membiasakan diri memakan kertas.
BACA JUGA : Prajurit Terbaik Kapolsek Dompu Tutup Usia, Menyisakan Luka Yang Mendalam
5. Ritual pengenalan laut yang mengagumkan
Untuk menjaga identitas mereka sebagai penguasa lautan, masyarakat Bungin yang sebagian besar berasal dari Suku Bajo mempersiapkan anak anak mereka untuk menjadi pelaut tangguh bahkan sejak bayi melalui #RitualToyah.
Dalam tradisi Toyah, bayi yang baru lahir secara bergilir akan dipangku oleh tujuh orang wanita yang duduk di atas ayunan dengan tujuan untuk memperkenalkan sensasi gelombang laut kepada si bayi.
Menyiapkan para pelaut tangguh adalah sebuah cara untuk mempertahankan dan melestarikan identitas utama mereka sebagai penguasa lautan. (Tim)