banner 728x250

Kalah Dari Loteng dan Dompu, Tambang Emas PT AMNT Tidak Jamin Sumbawa Barat Jadi Daerah Kaya

banner 120x600
banner 468x60

Foto : aktivitas penambangan di PT AMNT Sumbawa Barat, (Sumber AMNT) 

Mataram, SIARPOST | Data Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat pada periode tahun 2023, Provinsi Nusa Tenggara Barat masih dikategorikan adalah daerah miskin. Walaupun di NTB memiliki salah satu tambang emas dan tembaga terbesar kedua di Indonesia.

banner 325x300

Keberadaan PT AMNT yang beroperasi di tambang batu hijau sejak tahun 2016 di Sumbawa Barat tersebut tidak memberikan effect yang cukup siginifikan pada lingkungan dan masyarakat sosial di NTB dan Kabupaten tersebut.

PT AMNT menyatakan bahwa telah melakukan optimalisasi sumber daya manusia dengan memberikan beragam pelatihan, namun sebagian masyarakat tidak melihat kinerja dari pada AMNT yang yang langsung memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Padahal perusahaan yang mengelola dan mengoperasikan sekitar 25.000 hektare tambang tembaga dan emas di Sumbawa Barat tersebut, menyerap lebih dari 4.300 karyawan atau tenaga kerja dan 5.000 kontraktor (Sumber : AMNT).

Baca juga : PT AMNT Tak Jalankan Kewajiban, Aktivis Perempuan Desak Pemprov dan Pemda Realisasikan Rekomendasi KomnasHAM

Justru Kabupaten tempat dimana PT AMNT berkedudukan masih masuk dalam kategori miskin (data terbaru BPS tahun 2023). Sumbawa Barat urutan ke 5 dari 10 Kabupaten/Kota yang prosentase kemiskinannya rendah yaitu di angka 12,95 persen atau 21,77 ribu jiwa.

Sumbawa Barat kalah dengan Kabupaten Lombok Tengah dan Dompu serta Kota Bima yang notabene daerah-daerah tersebut tidak memiliki tambang emas dan tembaga seperti Sumbawa Barat.

Sumbawa Barat mempunyai sumber daya mineral yang menakjubkan, tetapi sebagian masyarakat nya masih berada dalam jeratan kemiskinan.

Dalam Diskusi Cendekia Diaspora Pulau Sumbawa di Jakarta beberapa waktu lalu, diketahui bahwa PT AMNT adalah penopang kedua terbesar produk domestik regional bruto (PDRB) NTB, dan 98 persen nilai ekspor provinsi NTB ditopang konsentrat AMNT.

Baca juga : Abdul Hanan Ungkap Fakta Persidangan, Belum Ada Bukti Materil Keterlibatan Lutfi

Begitu juga PDRB Kabupaten Sumbawa Barat sekitar 99 persen bergantung pada tambang. Namun prosentase penduduk miskin di Sumbawa Barat masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan adanya Perusahaan Tambang tersebut.

Dalam diskusi Diaspora tersebut mengungkapkan bahwa keberadaan tambang PT AMNT saat ini tidak memberikan effect positif kepada ekonomi daerah, tingkat pengangguran dan kemiskinan masih tinggi. Pengembangan SDM pun tidak berdampak.

Keberadaan tambang juga tidak memberikan effect pada pengembangan sektor lain seperti pertanian, peternakan, perikanan, UMKM, jauh tertinggal. Program pengembangan masyarakat, Corporate Social Responsibility (CSR)/Program pengembangan masyarakat belum menampakkan hasil yang maksimal di semua sektor.

Diaspora merekomendasikan, AMNT harus menjalankan aktivitas perusahaan yang berkeadilan bermanfaat kepada masyarakat dan pembangunan wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat dan kabupaten Sumbawa membangun peta jalan dan Grand desain tambang dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan jiwa karakter dan martabat “Tau dan Tana Samawa” orang dan tanah Sumbawa. (Tim)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *