SIARPOST | Seorang wanita berinisial ND (43) terduga pelaku penusukan terhadap seorang pedagang baju di Jalan Borobudur, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, akhirnya menyerahkan diri ke kantor Polisi setelah sempat melarikan diri.
Korban penusukan, Resy Ariska (43), tewas ditikam dengan katana di depan Boutique Aurel Mode pada hari Senin (01/04) sekitar pukul 9.30 WIB.
Kasi Humas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) AKP Muhammad Agil Sahril menjelaskan bahwa kejadian tragis ini berawal ketika korban sedang membuka toko pakaiannya dan pelaku memarkirkan mobilnya di depan toko.
Saat korban sedang mengepel, pelaku memasuki toko dengan sendal kotor. Korban menegur pelaku, namun pelaku tidak terima dan meneriakkan kata “tai” dan kata-kata kasar kepada korban, sehingga terjadilah cekcok di antara keduanya.
Baca juga : Kasus Lutfi, Irawan Bongkar Kebiasaan Rofikho, Ini Sejumlah Tuduhan Yang Tidak Terbukti
Meskipun warga berusaha untuk melerai mereka, pelaku tiba-tiba mengambil katana dari mobilnya dan menusuk perut korban hingga tewas di lokasi kejadian. Setelah itu, pelaku berusaha melarikan diri dengan menabrak beberapa kendaraan.
Meski sempat dikejar oleh pengemudi ojek online, pelaku berhasil melarikan diri. Namun, akhirnya pelaku menyerahkan diri ke polisi setelah kabur ke wilayah Jatiuwung, Kota Tangerang.
Resmi Jadi Tersangka, Wanita yang Tusuk Penjaga Toko Busana Hingga Tewas di Kelapa Dua Terancam 15 Tahun Penjara.
ND resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan yang dilakukannya pada seorang wanita pedagang baju di Jalan Borobudur, Kelapa Dua, Tangerang, Senin (1/4).
Baca juga : Siapakah Penentu SK PKS di Pilbup KSB, Bang Zul atau Johan…
Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Stanlly Soselisa, mengatakan pelaku dijerat Pasal 338 KUHP Sub 351 ayat 3. “Ancaman hukuman 15 tahun penjara,” ujarnya.
Saat dilakukan pemeriksaan dan kegiatan press conference pihak kepolisian, tersangka terlihat tak berhenti menangis. Kepada petugas, tersangka mengakui perbuatannya dan menyesal.
Kompol Stanlly menjelaskan bahwa kejadian tragis ini bermula saat korban sedang mengepel tokonya. Pelaku masuk dengan sendal kotor, yang kemudian ditegur oleh korban.
“Dia mengakui perbuatannya karena kesal ditegur, lalu dikatakan kata-kata kasar ‘tai’ oleh korban. Sehingga mereka cekcok dan korban mengambil senjata tajam jenis samurai ke dalam mobil, lalu langsung menusuk korban sebanyak 1 kali,” jelasnya.***