PJ Gubernur NTB Lalu Gita Aryadi (tengah) bersama Bupati Dompu, Kader Jaelani (kanan) saat menghadiri puncak perayaan HUT ke 209 kabupaten Dompu, Kamis (18/4/2024).
MATARAM, SIARPOST | Penjabat (Pj) Gubernur NTB H. Lalu Gita Aryadi menjawab sejumlah pertanyaan wartawan terkait anjloknya harga jagung di NTB khususnya di kabupaten Dompu dan Bima. Untuk menyerap aspirasi masyarakat, Lalu Gita akan melakukan evaluasi dan koordinasi serta upaya yang maksimal atas anjloknya harga jagung hingga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Saat diwawancarai di puncak peringatan HUT Kabupaten Dompu, Kamis (18/4/2024) Pj Gubernur Lalu Gita mengatakan, pemprov NTB bersama pemda akan berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat NTB khusus nya di Dompu.
Baca juga : Demo Protes Anjlok Harga Jagung di Dompu Ricuh Dengan Polisi, Tiga Mahasiswa Dilarikan ke RSU
“Terkait anjlok nya harga jagung ini, kami berkoordinasi dengan Bupati Dompu, komitmen dan tujuan kami adalah kebahagiaan rakyat,” ujar Lalu Gita.
Namun, Lalu Gita tidak menjawab lebih spesifik bagaimana pemprov dan pemda dapat mengintervensi dan memberikan solusi terbaik untuk mempertahankan harga jagung yang saat ini diketahui harganya di bawah HPP.
HPP komoditas jagung telah ditetapkan pemerintah pusat seharga Rp4.100 hingga Rp4.200 tergantung kadar airnya, namun saat ini harga jagung anjlok di sekitar harga Rp3.700. Hal ini sangat merugikan petani.
“Kami cermati apa yang menjadi aspirasi dan ini menjadi evaluasi, InsyaAllah ada perbaikan menuju tahap normal dan kita akan terus berjuang,” ujar Lalu Gita.
Selain Lalu Gita, Bupati Dompu, Kader Jaelani (AKJ) juga ikut berkomentar terkait anjloknya harga jagung tersebut. AKJ menegaskan bahwa Pemerintah Dompu tetap memperjuangkan nasib rakyatnya, seperti kepala-kepala daerah lainnya pasti akan melakukan hal yang sama.
Baca juga : Kesadaran Masyarakat Lombok Barat Minim, Tumpukan Sampah di Kediri Kembali Terlihat
“Bagaimana harga jagung ini kembali ke HPP tadi, kami tidak berdiam diri, misalnya ada fluktuasi harga di daerah yang membutuhkan jagung, namun kami akan terus berjuang agar harganya minimal sesuai HPP yakni Rp4.200 per Kg,” tegas AKJ.
Produksi jagung secara nasional, tambah AKJ, berjalan secara bersamaan sehingga pemda sulit mempertahankan harga tinggi, karena hukum ekonomi memang pada saat panen raya harga akan turun.
“Sebenarnya perjuangan kami di Dompu sudah luar biasa, saya sampai sedih mendengar akan ada medo pada saat perayaan HUT Dompu,” kata AKJ.
Sampai hari ini, kata Bupati, gudang jagung masih berani menerima pembelian Rp4.200 per kilogram jagung dengan kadar air 15 persen. Sedangkan yang kadar airnya 17 persen maka harga pembelian Pemerintah sekitar Rp4.100.
Baca juga : Gegara Harga Jagung Anjlok, Warga Bima Hari Ini Gelar Aksi Penolakan Kedatangan PJ Gubernur NTB
AKJ mengaku bahwa HPP ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (BAPANAS), sehingga pemda kesulitan mengintervensi nya.
Untuk mencari solusi terbaik, pemda Dompu telah melayangkan surat kepada pemerintah pusat terkait anjloknya harga jagung dan surat tersebut telah ditanggapi oleh pemerintah pusat.
Dikutip dari antara news, Bulog tegaskan siap serap jagung petani sesuai HPP Rp4.200 per kg
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dengan tegas menyatakan kesiapan untuk menyerap jagung dari petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp4.200 per kilogram (kg).
“Bulog siap serap jagung petani, penyerapannya tentu sesuai dengan HPP (harga pembelian pemerintah) Rp4.200,” kata Bayu saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis. ***