Ketua Serikat Tani Nelayan Provinsi NTB, Irfan. Foto : Istimewa
MATARAM, SIARPOST | Keyakinan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 semakin memperkuat hilirisasi sektor pertanian.
Begitupun pemerintahan baru di Provinsi NTB yang akan terpilih di tahun 2024 ini, program yang begitu pentingnya adalah memastikan ketersediaan bahan baku dengan membangun Pasar bagi komoditas hasil pertanian, serta akan lebih memaksimalkan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar.
BACA JUGA : Kasus Dugaan Penipuan Penjualan Lahan Oleh Staf Pemprov NTB Naik Tahap Penyidikan dan Akan Rampung
Ketua STN NTB, Irfan menjelaskan, jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi NTB di tahun 2024 setengah dari itu bersumber dari Pendapatan Asli Daerah dengan beberapa sumber rinciannya :
(1) Pajak Daerah (2) Retribusi Daerah (3) hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan (4) lain lain pendapatan asli Daerah yang sah.
Dari uraian diatas wujud kemandirian daerah akan lebih terwujud jika Badan Usaha Milik Daerah di maksimalkan sebagai pasar bagi komoditas pertanian maka BUMD akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Daerah di Provinsi NTB.
Wujud Program Hilirisasi dari Pemerintah pusat tentu tidak terlepas dari peran serta Pemerintah Daerah, maka ketersediaan bahan Baku dari hasil pertanian akan membantu terlaksananya Program Hilirisasi.
BACA JUGA : Bendahara dan Kepala Puskesmas di Sumbawa Gunakan Uang Kas Ratusan Juta Untuk Kepentingan Pribadi
Lebih kongrit lagi jika hasil panen petani di tampung oleh kekuatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maka akan memberi nilai tambah bagi Pendapatan Daerah.
Jika kita menghitung hasil produksi petani mulai dari komoditas Pangan seperti Jagung yang ada di pulau Sumbawa dengan jumlah mencapai 600 ribu ton dari data Dinas Pertanian NTB bulan Mei tahun 2024 sebagai penyuplai terbesar nomor 4 (empat) tingkat nasional.
Begitupun dengan hasil Tembakau di pulau lombok, dari data Dinas Pertanian NTB tahun lalu ada sekitar 35 ribu ton yang mampu di serap perusahaan swasta, dan tersisa 16 ribu ton yang tidak mampu diserap perusahaan (sumber data : 08/Juli/2023 suara NTB).
Komoditas ini juga penopang kebutuhan bahan baku rokok cerutu untuk kualitas ekspor, maka dari hasil tersebut Pemerintah Daerah harus mulai bergerak mewujudkan BUMD sebagai penyerap panen petani dan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kemandirian Daerah.
tugas BUMD Tidak hanya sampai pada hilirnya saja, namun pada hulunya juga harus mengambil bagian bagi petani, misalnya ketersediaan Pupuk subsidi, saprodi dan bibit juga menjadi penting sehingga keresahan petani atas ketersediaan pupuk subsidi, bibit dan obat-obatan menjadi sangat penting untuk keberlangsungan produktifitas pertanian. ***