banner 728x250

Aduh!! Walau Smelter Sudah Diresmikan Jokowi, PT Amman Mineral Diduga Masih Kirim Konsentrat

banner 120x600
banner 468x60

Kapal konsentrat PT Freeport. Dok istimewa

MATARAM, SIAR POST | Smelter, pabrik pemurnian yang akan mengolah konsentrat tembaga dan emas milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, pada Senin, 23 September 2024 yang lalu.

banner 325x300

Walaupun Smelter sudah terbangun dan diresmikan, namun diduga pihak perusahaan PT AMMAN Mineral masih mengirim konsentrat tembaga ke luar.

Hal itu diketahui dari adanya kapal konsentrat yang bersandar di pelabuhan Benete pada Bulan Desember 2024 yang lalu.

BACA JUGA : Gunakan Rumah Kontrakan Untuk Jual Narkoba, Pria di Sumbawa Barat Diringkus, Ngaku Dapat Barang Dari Alas

Pemerhati Sosial Politik asal Sumbawa Barat, HM Yames WP, SH, angkat bicara terkait dengan bersandar nya kapal pengangkut konsentrat tersebut pada Desember 2024.

Ia menduga kapal konsentrat yang panjangnya ratusan meter itu, masuk ke Teluk pelabuhan Benete itu diduga mengangkut konsentrat. Padahal saat itu Smelter sudah diresmikan.

“Pembangunan Smelter yang wah di Otak Keris itu sudah diresmikan oleh Jokowi, seyogyanya konsentrat itu sudah tidak dikirim lagi ke luar, tapi nyatanya kita menduga ada kapal yang masuk ke Teluk Benete mengangkut konsentrat,” Katanya.

Sebagai masyarakat tentu berpikir bahwa dengan diresmikan Smelter tersebut, berarti konsentrat siap dikelola menjadi emas batangan di Smelter, akan tetapi itu tidak dilakukan.

“Ada apa ini, kenapa Pemerintah Sumbawa Barat, Provinsi serta pusat seperti terlihat diam semua, termasuk legislatif dari daerah sampai pusat sepertinya tutup mulut. Kalau begini mau diapakan Sumbawa Barat ini,” Bebernya dengan nada penuh tanya saat diwawancarai media ini, Kamis (6/2/2025).

Selanjut HM Yames juga menyoroti keberadaan Pelabuhan Benete yang tidak lagi melihat kapal Cepat merapat di Dermaga tersebut. Menurutnya, padahal dermaga itu milik Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.

BACA JUGA : Terungkap, Lahan Transmigrasi di Tambak Sari KSB Hanya Sebagian Yang Dilelang ke PT BHJ, Pemda Diduga Telah Bohongi Warga

“Dulu saya Perjuangkan keberadaan Pelabuhan ini di masa tugas sebagai anggota Legislatif Sumbawa tahun 1999-2004 dan saat itu kita serahkan ke Pemda. Setelah KSB menjadi Kabupaten difinitif lepas dari kabupaten induk, Mengapa ? Dermaga ini tidak boleh lagi nyandar kapal – kapal yang mengangkut Penumpang umum?. Ini kan pertanyaan besar kami, “tegasnya.

Yang terakhir, Mantan Anggota Legislatif ini menduga keras ada indikasi kongkalikong antara PT. Amman Mineral Indonesia dengan pemerintah daerah sampai Pusat untuk mempermudah masuk tenaga kerja dari luar melalui Benete Fort tanpa kontrol oleh masyarakat setempat.

“Lalu apa arti ada Kantor Syahbandar di Teluk Benete, apakah hanya sebagai Syahbandar PT Amman Mineral?,” pungkas Bang HM Yames yang saat ini duduk sebagai Wakil ketua DPD KONGRES ADVOKAT INDONESIA dan Wakil Ketua DPD KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (SPSI) NTB ini.

Kepala Syahbandar Benete, Sudarma, saat dikonfirmasi media ini melalui whatsapp, Kamis, mengaku bahwa benar ada kapal konsentrat yang bersandar di pelabuhan Benete pada Desember 2024 yang lalu. Namun hanya sekali saja.

“Kapal Konsentrat memang ada 1 kali di Bulan Desember,” Ujarnya singkat.

Namun ia tidak menjelaskan apakah kapal konsentrat tersebut terlihat mengangkut konsentrat dari PT AMMAN Mineral atau tidak.

Kepala Syahbandar juga merespon dugaan kapal cepat yang saat ini sudah tidak terlihat bersandar di pelabuhan Benete, malah masuk langsung ke Fort Benete. Ia mengatakan bahwa kapal penumpang tersebut milik PT AMMAN Mineral.

Presiden direktur dan Pihak Management eksternal PT Amman Mineral sudah dihubungi media ini namun sama sekali tidak menjawab.

(Feryal)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *