banner 728x250

Dipanggil Australia, Mathew Baker Pemain Timnas U-15 Tetap Setia Pilih Indonesia

banner 120x600
banner 468x60

 

Bek Timnas Indonesia U-17, Mathew Baker, saat laga melawan Korea Selatan pada laga perdana Grup C Piala Asia U-17 2025 di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jumat (4/4/2025) malam WIB. (Dok. Timnas Indonesia)

banner 325x300

SIARPOST | Namanya Mathew Baker. Umurnya baru 15 tahun. Tapi soal komitmen, dia layak diadu sama siapapun.

Lahir dari ayah Australia dan ibu Indonesia, Baker sebenarnya punya dua bendera yang bisa ia bela. Tapi dia memilih satu : Merah-Putih.

BACA JUGA : Ajudan Kapolri Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Wartawan, Ketua DPW MIO Bali Mengecam Keras

Tahun lalu sempat ditawari balik ke Timnas Australia usai Piala AFF U-16. Tapi jawaban Baker jelas, tegas, dan mengharukan.

“Saya sudah memutuskan akan membela Indonesia dengan segenap hati saya,” katanya di laman resmi AFC.

Walau harus melawan negeri ayahnya sendiri di turnamen resmi, Baker tetap berdiri tegak. Baginya, ini bukan sekadar sepak bola. Ini tentang cinta. Tentang darah. Tentang keyakinan.

BACA JUGA : Bertemu Relawan Kemanusian, Walikota Bima Serap Beberapa Aspirasi Untuk Pelayanan Masyarakat dan Support Kinerja Relawan

Dari Melbourne City U-18 ke Garuda Muda, Baker siap menuliskan sejarahnya sendiri. Dengan jersey merah, hati putih, dan semangat hitam di atas kertas lawan.

Selain kiper Dafa Al Gasemi dan Evandra Florasta yang menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas Timnas Korea Selatan U-17, satu nama lagi yang layak dipuji adalah Matthew Baker.

Penampilan anak muda blasteran Australia – Indonesia itu di lini belakang begitu mempesona. Tak pernah lengah sepanjang pertandingan dan beberapa kali merangsek ke depan membantu serangan, kelahiran 13 Mei 2009 menjelma menjadi aktor penting di balik kesuksesan Garuda Muda di laga pertama Grup C Piala Asia U-17 2025, Jumat (4/4/2025).

Perannya yang sangat krusial mengharuskan pemain kepunyaan Melbourne City harus sering-sering melihat ke pinggir lapangan guna mendapatkan instruksi dari sang pelatih, Nova Arianto.

Nova Arianto memang sangat mengandalkan tukang jagal berwajah dingin itu. Kelihaiannya membaca pergerakan lawan serta naluri menyerangnya yang mumpuni membuat Matthew Baker tipikal pemain bertahan di era sepak bola modern.

BACA JUGA : Kapolres Sumbawa Barat Cek Tempat Wisata, Pastikan pengunjung Aman dan Nyaman

Sukses Indonesia menang atas Korsel berkat gol semata wayang Evandra Florasta di menit-menit akhir pertandingan tentunya tak lepas dari kontribusi ABG berwajah tampan itu.

Mengingat dedikasi serta kerja kerasnya, wajar kalau bek masa depan Indonesia itu diganjar nilai 9. Berlebihan? Tentu saja tidak.

Rakyat Indonesia berharap, pemain kesayangan Nova Arianto tampil lebih ciamik lagi saat menghadapi Timnas Yaman U-17 pada Senin (7/4/2025).

Matthew Baker memang pemain tokcer. Sebelum memilih membela timnas leluhur, ia sempat dipanggil dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Australia U-17 untuk persiapan Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.

(ED/FR)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *