Rimpu khas Bima. Dok Tribratanews
Mataram, SIAR POST – NTB kembali unjuk gigi di kancah nasional. Empat agenda wisata unggulan dari Nusa Tenggara Barat resmi masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang diumumkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Masuknya event ini menjadi bukti pengakuan atas kekayaan budaya dan kreativitas lokal NTB yang mampu menarik perhatian secara nasional.
BACA JUGA : Dompu Mantapkan Diri Jadi Lumbung Jagung Nasional, Panen Raya Bukti Nyata Komitmen Swasembada Pangan
Adapun empat event yang terpilih tersebut adalah: Alunan Budaya Desa Pringgasela (Lombok Timur), Festival Rimpu Mantika (Kota Bima), Perang Topat (Lombok Barat), dan Gili Festival (Lombok Utara). Setiap event memiliki kekhasan budaya yang kental dan menjadi cerminan identitas masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaluddin Malady, menyambut kabar ini dengan optimisme. Ia menilai keberhasilan ini tak lepas dari upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, pelaku wisata, dan masyarakat lokal yang menjaga serta mengembangkan warisan budaya mereka.
“Kita patut bangga karena empat event dari NTB masuk dalam KEN 2025. Ini bukan hanya sekadar promosi wisata, tapi juga bentuk pengakuan nasional terhadap potensi budaya kita. Kami harap pemerintah kabupaten/kota bisa mempersiapkan kegiatan ini dengan matang, melibatkan masyarakat, dan menyajikan atraksi yang benar-benar autentik,” ujarnya beberapa waktu lalu dikutip di salah satu media online.
KEN sendiri merupakan program nasional yang diluncurkan untuk mempromosikan destinasi wisata di seluruh Indonesia melalui event-event unggulan. Tujuannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis budaya dan kearifan lokal.
___
Keunikan Tiap Event
1. Alunan Budaya Pringgasela menampilkan seni tenun tradisional khas Lombok Timur yang sarat akan filosofi lokal.
2. Festival Rimpu Mantika memamerkan tradisi berpakaian khas Bima dengan balutan busana muslimah yang penuh makna budaya.
3. Perang Topat adalah ritual unik sebagai simbol toleransi antara umat Islam dan Hindu di Lombok Barat.
4. Gili Festival menggabungkan pesona wisata bahari dengan pertunjukan seni kontemporer, menjadikan Gili Trawangan sebagai panggung internasional.
___
Dampak Ekonomi dan Harapan ke Depan
Masuknya empat event NTB dalam KEN 2025 diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Hal ini tentunya akan memberi efek domino pada sektor ekonomi kreatif dan UMKM lokal. Banyak pelaku usaha kecil menengah yang menggantungkan penghasilan pada aktivitas wisata.
Jamaluddin juga menekankan pentingnya menjaga kualitas dan orisinalitas. “Jangan sampai kita kehilangan nilai budaya karena terlalu fokus pada aspek komersial. Pariwisata NTB harus berbasis pelestarian dan pemberdayaan,” tegasnya.
NTB kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi destinasi budaya terkemuka di Indonesia. Dengan strategi promosi yang tepat, sinergi antar pemangku kepentingan, serta peran aktif masyarakat, tahun 2025 bisa menjadi momentum emas bagi kebangkitan pariwisata NTB. (Berbagai sumber)
Pewarta : Ridho
Redaktur : Feryal