banner 728x250

Digitalisasi Retribusi Wisata, Pemkab Lombok Utara Gandeng PT Easybook Tingkatkan PAD dari Gili Tramena

banner 120x600
banner 468x60

 

Lombok Utara, Siarpost.com —
Untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (Pemkab KLU) resmi menjalin kerja sama dengan PT Easybook Teknologi Indonesia.

banner 325x300

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di Kantor Bupati, Rabu (24/4).

 




Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH., bersama Direktur PT Easybook, Azman Bin Mansor, menandatangani MoU tersebut. Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Easybook dan Dinas Pariwisata KLU, khusus untuk pemungutan retribusi secara digital di kawasan wisata Gili Tramena (Gili Trawangan, Meno, dan Air).

Dalam sambutannya, Direktur PT Easybook menyampaikan bahwa perusahaannya merupakan penyedia layanan pemesanan tiket transportasi terbesar di Asia Tenggara, mencakup bus, kereta, feri, penerbangan, hingga penyewaan mobil.

BACA JUGA : Lombok Timur Bisa Jadi Contoh Transisi Energi Bersih di Indonesia Timur, Tapi Potensinya Masih Terabaikan

“Kami sudah menyiapkan sistem aplikasi yang akan digunakan untuk pemungutan retribusi secara online bagi wisatawan yang datang ke Gili Tramena melalui daratan Pulau Lombok. Tingkat akurasi sistem kami mencapai 99,7 persen,” jelas Azman. Ia juga menambahkan bahwa aplikasi ini akan diserahkan ke Dinas Pariwisata untuk dimonitor secara berkala.

Bupati Najmul Akhyar menekankan pentingnya kerja sama ini dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata berbasis digital.

“PAD Lombok Utara paling besar berasal dari kawasan Gili Tramena. Namun masih banyak sektor yang belum disentuh teknologi sehingga potensi PAD belum tergali maksimal,” ujar Najmul.

Ia menegaskan, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mendorong kemajuan daerah, terutama sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi KLU.

Pemkab juga berkomitmen akan melakukan evaluasi sistem setiap tiga atau enam bulan sekali demi menjamin transparansi dan efektivitas penerapan teknologi ini.

BACA JUGA : Geger di Lombok Tengah, Seorang Ayah Kandung Ditangkap, Setubuhi Anak hingga Melahirkan

Kepala Dinas Pariwisata KLU, Denda Dewi, menambahkan bahwa salah satu alasan utama kerja sama ini adalah adanya kebocoran akses masuk wisatawan ke Gili melalui jalur darat yang selama ini sulit terpantau.

“Dengan adanya sistem digital ini, kami optimis angka kunjungan wisatawan akan meningkat, seiring dengan membaiknya sistem pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata,” ungkap Denda.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Bappeda KLU Gatot Sugihartono, Kabag Pemerintahan Suparman, Kabag Organisasi Anas Khaerul Yakin, serta sejumlah undangan lainnya.

Pewarta : Nissa | Redaktur : Feryal

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *