banner 728x250

Jelang Aksi Unjuk Rasa di Poto Tano, KP4S Imbau Masyarakat Jaga Kondusifitas

banner 120x600
banner 468x60

Sekretaris KP4S, Zulkarnain, ST MT. Dok Istimewa

Mataram, SIAR POST — Wacana pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) kembali menguat pasca Pemilu 2024.

banner 325x300

Aspirasi ini mendapatkan momentum saat kampanye Pilpres Februari lalu, ketika Juru Bicara Tim Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah, menyuarakan dukungannya terhadap pembentukan provinsi baru tersebut.



Sebagai bentuk tindak lanjut, Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP4S) akan menggelar aksi unjuk rasa damai pada Rabu, 15 Mei 2025, di Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa.

Sekretaris KP4S, Zulkarnain, S.T., M.T., menegaskan bahwa aksi ini merupakan gerakan awal untuk mendesak pemerintah pusat segera mencabut moratorium pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), khususnya untuk wilayah Pulau Sumbawa.

“Kami sangat mengapresiasi semangat masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi secara langsung. Namun, kami tekankan pentingnya menjaga ketertiban, keamanan, dan kondusifitas selama aksi berlangsung,” ujar Zulkarnain, Senin (12/5/2025).



Menurutnya, Pelabuhan Poto Tano merupakan jalur strategis yang menghubungkan Pulau Sumbawa dengan Pulau Lombok, sehingga aksi ini akan menjadi sorotan publik dan harus berlangsung dengan tertib dan damai.

“Aksi ini akan melibatkan ribuan peserta. Kami mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum,” tegasnya.

Zulkarnain juga menambahkan bahwa KP4S berkomitmen menjaga citra perjuangan pembentukan PPS tetap positif. “Kita tidak ingin aksi ini dicederai oleh tindakan provokatif atau anarkis. Ini bukan aksi terakhir, KP4S akan terus menyuarakan aspirasi hingga ada keputusan resmi dari pemerintah pusat,” katanya.

BACA JUGA : Gara – Gara Rem Blong, Laka Tunggal Akibatkan Pemotor Terpental ke Jurang Mantar

Lebih jauh, ia mengajak seluruh peserta aksi dan masyarakat luas untuk menunjukkan sikap dewasa dan bertanggung jawab.

“Aksi yang damai akan memberikan ruang dialog yang lebih terbuka. Kita ingin didengar, bukan menciptakan keresahan baru. Mari kita tunjukkan bahwa perjuangan ini lahir dari semangat persatuan dan cinta tanah kelahiran,” pungkas Zulkarnain.

Redaksi___

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *