banner 728x250

DKP3 Gelar Gerakan Pangan Murah Menjelang Idul Adha dan HUT KLU di Lima Kecamatan

banner 120x600
banner 468x60

 

Lombok Utara, SIARPOST– Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah dan Hari Ulang Tahun ke-17 Kabupaten Lombok Utara, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Lombok Utara menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama lima hari, mulai Senin, 26 Mei 2025.

banner 325x300

Kegiatan ini digelar bergilir di lima kecamatan, dengan titik perdana di halaman Kantor PLUT-KUMKM, Kecamatan Tanjung.



Gerakan Pangan Murah bukan sekadar agenda tahunan. Ia adalah ikhtiar konkret pemerintah daerah dalam menahan gejolak harga bahan pokok yang kerap melonjak menjelang hari-hari besar keagamaan.

“GPM ini adalah bentuk komitmen kami menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan jelang momentum penting seperti Idul Adha dan HUT KLU,” kata Kepala DKP3 Lombok Utara, Tresnahadi, S.Pt, di sela kegiatan pembukaan.

BACA JUGA : Masyarakat Sasak, Sentil Gubernur NTB Tentang PPS: Jangan diam dan Apatis Soal Jeritan Rakyat Sumbawa

Tahun ini, GPM digelar dalam tiga tahap utama: menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, menyambut Idul Adha, serta pada momen Natal dan Tahun Baru.

Untuk tahap kedua ini, distribusi pangan murah akan menyapa masyarakat di Kecamatan Tanjung, Pemenang, Gangga, Kayangan, dan Bayan.



Sejumlah komoditas pangan dijual dengan harga miring, lebih rendah dari harga pasar. Beras SHP dan beras lokal dilepas dengan harga Rp12.500 per kilogram. Gula pasir dibanderol Rp17.500/kg, tepung terigu Rp8.000/kg, dan telur ayam dijual Rp49.000 per tray.

Tak hanya itu, ada juga bawang merah Rp29.000/kg, bawang putih Rp35.000/kg, cabai rawit Rp10.000 per bungkus, minyak goreng Rp16.500/kg, dan tomat Rp10.000 per bungkus.

 




“Ini soal kepastian harga,” ujar Tresnahadi. “Ketika harga-harga di pasar mulai bergejolak, GPM hadir untuk menenangkan situasi dan memberi akses yang adil kepada masyarakat.”

GPM tak berdiri sendiri. Program ini menggandeng banyak pihak, mulai dari Perum BULOG, ID FOOD, BUMD Pangan, distributor lokal, hingga para petani dan peternak setempat. Kolaborasi ini menjadi tulang punggung ketersediaan dan kelancaran distribusi bahan pokok di lapangan.

BACA JUGA : Aksi Dukung Provinsi Pulau Sumbawa Lumpuhkan Jalur Poto Tano, Penumpang dan Sopir Bus Mengeluh Terlantar

Kegiatan ini akan berlangsung hingga 2 Juni 2025, dengan harapan menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan.

Selain membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, GPM juga diharapkan mampu mendorong perputaran ekonomi lokal dan memperkuat ketahanan pangan di tingkat akar rumput.

“Ini bukan hanya tentang harga. Ini soal menjaga agar pangan tetap ada di meja makan setiap keluarga,” pungkas Tresnahadi.( Nissa)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *