Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Aryadi, dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja KORMI NTB di Hotel Lombok Raya, Rabu (28/5/2025). Dok istimewa
Mataram, SIAR POST | Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan komitmen kuat dalam menyukseskan pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII 2025.
Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Aryadi, dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja KORMI NTB di Hotel Lombok Raya, Rabu (28/5/2025).
“Menjadi tuan rumah FORNAS VIII adalah amanah dan tanggung jawab besar bagi NTB. Setelah mendapatkan mandat sebagai tuan rumah, kami langsung melakukan pengawalan dan menyiapkan langkah strategis,” ujar Sekda Gita.
Prioritas Anggaran dan Tantangan Internal
Sekda menjelaskan bahwa setelah penetapan NTB sebagai tuan rumah, pihaknya tidak langsung merespons karena pada 2024 anggaran daerah difokuskan untuk mendukung kontingen NTB di ajang PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara.
“Kita akui, tahun 2025 menjadi tahun kebangkitan KORMI. Setelah sebelumnya sempat ‘pingsan’, kini KORMI tersenyum dan siap melangkah. Sebaliknya, KONI untuk sementara istirahat karena beban anggaran kita arahkan ke FORNAS,” lanjutnya.
Pemerintah telah menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp30 miliar, namun kemudian direvisi mengikuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
Isu Konsolidasi dan Kesiapan Nasional
Dalam proses persiapan, sempat muncul keraguan dari pengurus pusat KORMI (Korminas) terhadap kesiapan NTB sebagai tuan rumah, terutama karena pengurus KORMI NTB sedang dalam masa demisioner dan harus menggelar Musprov terlebih dahulu.
“Kami akhirnya memberikan ultimatum kepada Korminas agar segera melakukan Rakernas paling lambat akhir Agustus 2025. Konsolidasi internal dan kepastian jumlah delegasi sangat penting bagi kami sebagai tuan rumah,” tegas Sekda.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Pemprov NTB tetap optimis mampu mendatangkan minimal 15.000 peserta dari seluruh Indonesia.
“Dengan estimasi pengeluaran Rp1 juta per orang per hari, potensi perputaran uang selama tiga hari bisa mencapai Rp45 miliar. Ini tentu akan menggerakkan ekonomi lokal,” ungkapnya.
Bandingkan dengan pelaksanaan FORNAS sebelumnya di Bandung yang mampu mendatangkan 23.000 peserta dengan dukungan moda transportasi yang lebih lengkap.
“Kita harus manfaatkan momentum ini untuk mempromosikan NTB ke tingkat nasional dan internasional. Semakin lama peserta tinggal, semakin banyak rupiah yang berputar di daerah kita,” ujarnya.
Transparansi dan Akuntabilitas
Menjelang pelaksanaan, Sekda NTB juga mengingatkan pentingnya akuntabilitas. Ia menekankan bahwa setiap rupiah yang digunakan dalam kegiatan ini harus dapat dipertanggungjawabkan.
“Kita tidak ingin berdarah-darah dua kali: saat persiapan dan setelah acara karena bermasalah hukum. Inspektorat dan Kejaksaan akan dilibatkan dalam pengawasan untuk memastikan semuanya berjalan transparan dan akuntabel,” tegasnya.
BACA JUGA : Gubernur NTB Desak Menteri ESDM Beri Relaksasi Ekspor PT AMNT, Ekonomi Daerah Tertekan
Sekda NTB resmi membuka Rapat Kerja KORMI Daerah sebagai bagian dari persiapan FORNAS VIII.
Ia menitipkan pesan kepada seluruh jajaran KORMI dan inorga kabupaten/kota agar menjaga soliditas, bekerja tulus, dan memastikan event ini sukses tanpa riak negatif.
“Fornas harus menjadi ajang rekreasi yang menyenangkan, membanggakan, dan menguntungkan. Mari kita buktikan bahwa NTB layak menjadi pusat event olahraga nasional,” pungkasnya.
Redaksi ___