banner 728x250

Terungkap! Hasil Autopsi Jenazah Kopasgat Medan Asal NTB, Tokoh Puri Agung Pamotan Turun Tangan

banner 120x600
banner 468x60

Foto : Tokoh Puri Agung Pamotan Cakranegara, Anak Agung (AA) Made Jelantik Baharyang Wangsa, (tengah) mengunjungi rumah duka di Kelurahan Sapta Marga, Cakranegara, Kamis (12/06/2025).

Mataram, SIAR POST – Fakta mengejutkan terungkap dari hasil autopsi jenazah Lettu Kes Ida Bagus Dody, anggota Kopasgat Lanud Medan asal NTB.

banner 325x300

Kematian perwira muda ini semula disebut sebagai bunuh diri, namun hasil forensik justru mengarah pada dugaan kekerasan sebelum meninggal dunia.



Tragedi ini menggugah perhatian tokoh adat dan tokoh Hindu Lombok, hingga Puri Agung Pamotan pun turun tangan.

Tokoh Puri Agung Pamotan Cakranegara, Anak Agung (AA) Made Jelantik Baharyang Wangsa, mengunjungi rumah duka di Kelurahan Sapta Marga, Cakranegara, Kamis (12/06/2025).

Didampingi sejumlah tokoh Hindu ternama seperti pakar hukum I Gusti Putu Ekadana, Ketua Majelis Agung Windu Sesukertaning Jagat Lombok I Gede Gunawan Wibisana, dan perwakilan Puskor Hindunesia, kedatangan mereka sebagai bentuk empati mendalam terhadap keluarga korban.



Hasil Autopsi Menggugurkan Klaim Bunuh Diri

Dalam pertemuan tersebut, istri almarhum, Tara, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas klaim sepihak Lanud Medan yang menyebut suaminya meninggal karena gantung diri, tanpa proses penyelidikan layak.

BACA JUGA : Dr. Cahyono Bongkar Fakta Mengejutkan: Diabetes, Hipertensi, dan Kanker Ternyata Bisa Sembuh 

Keluarga curiga sejak awal karena jenazah menunjukkan luka memar di pelipis dan mata kanan. Anehnya, pakaian yang dikenakan saat ditemukan juga hilang secara misterius di RS Lanud Medan.

Kakak kandung almarhum, Dayu, menjelaskan bahwa hasil Visum Et Repertum awal tidak sesuai prosedur lengkap, hanya menyebut kondisi kepala dan cairan tubuh tanpa uraian menyeluruh.



Kecurigaan keluarga pun menguat, dan mereka akhirnya meminta autopsi ulang di RSUD Provinsi NTB.

“Hasil autopsi membuktikan adanya tanda-tanda kekerasan benda tumpul, luka memar di kepala, tangan lecet, punggung memar, dan indikasi perlawanan. Ini jelas bukan bunuh diri,” tegas Dayu.

Sayangnya, meski hasil autopsi sudah disampaikan ke penyidik POM Lanud Bizam, keluarga mengaku belum mendapat kabar kelanjutan penyelidikan. Barang-barang pribadi almarhum juga disita tanpa daftar resmi, hanya difoto melalui ponsel.

Tokoh Puri: Ini Panggilan Keadilan, Bukan Politik

AA Made Jelantik menyatakan bahwa keterlibatan Puri Agung Pamotan adalah bentuk kepedulian terhadap umat Hindu dan keadilan bagi rakyat NTB. Ia merasa prihatin dan terkejut atas kejanggalan demi kejanggalan yang terungkap.



“Awalnya saya diam karena tak ingin dianggap punya agenda politik. Tapi setelah mendengar langsung dari keluarga, saya rasa ini soal kemanusiaan dan kebenaran,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh tokoh Hindu di NTB untuk bersatu memperjuangkan keadilan bagi almarhum dan keluarganya. “Jangan takut karena ini militer. Yang penting kita berdiri bersama keluarga untuk mencari keadilan,” serunya.

BACA JUGA : Tramadol: Obat Legal yang Bisa Mematikan, BBPOM Mataram Perketat Pengawasan Apotek dan Klinik

Pakar Hukum Desak Kasau Ambil Alih

Sementara itu, pakar hukum I Gusti Putu Ekadana menyuarakan mosi tidak percaya terhadap penanganan kasus oleh Lanud Medan.

Ia menilai penyelidikan internal kacau dan penuh kejanggalan, mulai dari hilangnya barang bukti hingga pemaksaan penolakan autopsi kepada keluarga.



“Autopsi itu seharusnya dilakukan demi hukum, bukan tergantung setuju atau tidak keluarga. Tapi ini malah dibelokkan,” tegasnya.

Ia mendesak agar Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) segera mengambil alih kasus ini dari Lanud Medan. Menurutnya, hanya intervensi langsung dari pimpinan TNI AU yang bisa membuka tabir kebenaran.

BACA JUGA : Ketua Komisi Informasi NTB Suaib Qury Ulang Tahun, Bagikan Pesan Literasi dan Makna Usia

“Besok kami akan bersurat resmi ke Kasau. Kami tidak percaya lagi pada proses yang dilakukan Lanud Medan,” pungkasnya.

Keadilan untuk Putra Terbaik NTB

Kematian Lettu Kes Ida Bagus Dody menyisakan duka dan tanya besar, terutama bagi istri dan kedua anaknya yang kini tak hanya kehilangan tulang punggung keluarga, tetapi juga hak-hak normatif sebagai istri seorang perwira karena status “bunuh diri” yang disematkan tanpa dasar.

Kasus ini tidak hanya menyangkut keadilan keluarga, tapi juga harga diri masyarakat NTB. Dengan dukungan moral dari Puri Agung Pamotan dan tokoh-tokoh Hindu Lombok, harapan pun menyala agar kebenaran segera terungkap dan keadilan ditegakkan.

Pewarta : Edo | Redaktur : Feryal

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *