Mataram, SIAR POST – Di tengah gemerlap ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) ke VIII yang digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, ada satu cerita inspiratif yang datang dari lapangan tenis.
Bukan tentang atlet muda penuh ambisi, melainkan tentang para pecinta tenis veteran yang tak pernah lelah menyuarakan semangat olahraga. Mereka adalah keluarga besar Barisan Veteran Tenis Indonesia (Baveti).
Perwakilan Baveti NTB, Eropkan Kamil, dalam konferensi pers di Media Center FORNAS VIII yang bertempat di Hotel Madani, Kota Mataram, Minggu (27/7/2025), menegaskan bahwa keikutsertaan Baveti bukan semata mengejar kemenangan, tetapi membawa semangat silaturahmi, kesehatan, dan cinta terhadap tenis yang tak pernah padam.
BACA JUGA : PLN Siaga Penuh Amankan Pasokan Listrik Untuk FORNAS VIII di NTB
“Di Baveti, usia bukan batas. Justru jadi semangat. Di sini, siapa pun yang berusia 35 tahun ke atas masih bisa bertanding dan menikmati tenis dengan riang gembira,” ujarnya.
Baveti sendiri merupakan organisasi yang dulu berada di bawah naungan PELTI (Persatuan Tenis Indonesia), dan kini menjadi salah satu inorga (induk organisasi) resmi yang tergabung di Kormi (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia).
Di FORNAS VIII ini, Baveti NTB menjadi bagian dari 14 provinsi yang mengirimkan atlet terbaiknya. NTB pun baru kali ini mengikuti Fornas perwakilan Inorga Tennis.
Uniknya, pertandingan tenis di Baveti dibagi berdasarkan kelompok usia beregu, dan ada 7 nomor yang dipertandingkan, yang peserta nya berusia di atas 35 tahun ke atas.
BACA JUGA : Resmi Dibuka Megah, FORNAS VIII NTB Jadi Pesta Rakyat Terbesar Untuk Indonesia Sehat
Tiga Nomor Beregu yang Dipertandingkan:
Beregu Putra Kelompon Usia (KU) 40 tahun, total usia minimal 90 tahun.
Beregu Putra KU 55 tahun, total usia minimal 115 tahun.
Beregu Putra KU 65 tahun, total usia minimal 135 tahun
“Bayangkan, mencari pasangan dengan kombinasi usia 65 dan 70 tahun untuk bermain tenis bukan hal mudah. Tapi kami bisa,” kata Eropkan sambil tersenyum bangga.
Salah satu tokoh nasional yang hadir memberi dukungan penuh adalah Theo R. Sambuaga, politisi senior Partai Golkar sekaligus penggemar berat tenis. Kehadirannya menjadi semangat tersendiri bagi para petenis veteran.
Baveti NTB sendiri menurunkan 16 atlet, hasil seleksi dari FORDA NTB. Mereka adalah petenis senior yang pernah berjaya dan kini tetap aktif untuk menjaga kebugaran, sekaligus mewariskan semangat olahraga kepada generasi muda.
“Kami ini orang-orang tua yang masih gila tenis. Tapi kami juga ingin menjadi teladan, bahwa kebugaran dan sportivitas tidak mengenal usia,” kata Eropkan.
Salah satu peserta tertua berasal dari Sumbawa, berusia 90 tahun, dan masih aktif berlaga. Mereka datang bukan untuk bersaing keras seperti dalam kejuaraan elit, tapi dalam semangat festival, persahabatan, dan cinta olahraga.
Meski tidak ada eks-petenis nasional dari NTB yang ikut bertanding, semangat para pemain lokal tak kalah membara. Mereka bertanding dalam suasana gembira, mewakili semangat olahraga masyarakat yang menjadi napas dari FORNAS itu sendiri.