Mataram, SIARPOST – Air mata bahagia tak terbendung di Aula Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) pada Kamis (25/9/2025). Di antara ratusan mahasiswa yang diwisuda, ada sosok perempuan tangguh asal desa terpencil di Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Ia adalah Anggun Purnama, putri dari pasangan Sarifudin dan Murniati, yang berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat cumlaude.
BACA JUGA : Misteri Kematian Mahasiswi Unram di Pantai Nipah, Kuasa Hukum Yakin Radit Bukan Pelaku Utama
Lahir dan besar di Dusun Kesi, Desa Tolokalo, Anggun adalah anak petani sederhana. Ayahnya sehari-hari bekerja di ladang, sementara ibunya mengurus rumah tangga.
Hidup dalam keterbatasan tak pernah membuatnya menyerah. Sejak tahun 2021, Anggun merantau sendiri ke Lombok demi menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Pemerintahan UMM.
Perjuangannya tidak sia-sia. Empat tahun menuntut ilmu berbuah manis. Anggun lulus dengan IPK 3,88 dan resmi menyandang gelar sarjana. Saat namanya dipanggil di panggung wisuda, kedua orang tuanya yang hadir langsung meneteskan air mata haru. Gelar itu menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan doa orang tua tak pernah sia-sia.
“Perjuangan selama ini tidak sia-sia. Kami hanya petani sederhana, tapi hari ini anak kami bisa membuktikan bahwa kesungguhan akan selalu berbuah indah,” ujar Sarifudin, ayah Anggun, dengan suara bergetar.
Kebahagiaan itu juga dirasakan keluarga besar Anggun yang turut hadir. Salah satunya adalah Ir. Sri Sustani, mengaku bangga sekaligus terharu menyaksikan pencapaian tersebut.
“Melihat Anggun berhasil sampai di titik ini membuat kami semua terharu. Dari kesederhanaan, ia mampu membuktikan bahwa cita-cita tidak boleh terhalang keadaan. Kami hanya bisa mendoakan agar Anggun terus sukses dan tidak berhenti mengejar mimpinya,” ucapnya penuh bangga.
Ucapan selamat dan doa pun mengalir dari sanak saudara yang hadir. Mereka berharap Anggun bisa terus melangkah lebih jauh, membawa perubahan bagi dirinya sendiri, keluarga, bahkan masyarakat Dompu dan NTB.
BACA JUGA : DPRD Lombok Utara Desak Provinsi Atasi Kelangkaan LPG 3 Kg
“Keterbatasan bukan halangan. Anggun bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak desa lainnya, bahwa siapa pun bisa sukses jika punya semangat,” tambah salah satu anggota keluarga yang hadir.
Dalam sambutannya setelah wisuda, Anggun sendiri tak kuasa menahan rasa haru. Ia mengungkapkan bahwa gelar ini bukan hanya miliknya, tetapi juga milik kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendukung.
“Semoga dengan gelar ini saya bisa bermanfaat, bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk semua orang, bangsa, dan negara. Saya ingin membangun NTB, dan saya ingin memulainya dari tanah kelahiran saya, Dompu,” kata Anggun dengan mata berkaca-kaca.
Wisuda ini menjadi bukti nyata bahwa tekad dan kerja keras mampu menembus batas. Dari ladang sederhana di desa terpencil, lahirlah seorang sarjana muda dengan mimpi besar.
Anggun Purnama telah menorehkan sejarah kecil dalam keluarganya, sekaligus menjadi inspirasi besar bagi banyak orang: bahwa kesederhanaan bukan penghalang, melainkan kekuatan untuk terus melangkah.
Redaksi | Feryal