MATARAM, SIAR POST | Jauhari Tantowi seorang pemuda dari Ampenan yang membangun Sekolah Pesisi Juang, melalui kegiatan tersebut ia berhasil masuk menuju 10 Besar Nasional ajang 16th SATU Indonesia Award, sebuah prestasi yang membanggakan.
Sebelumnya ia dikabarkan masuk 20 besar dan melalui seleksi yang ketat, hingga muncul nama Jauhari Tantowi menjadi 10 finalis terpilih yang akan berangkat menuju jakarta untuk mempresentasikan program Sekolah Gratis Anak Nelayan Kota.
BACA JUGA : Sekolah Pesisi Juang: Cahaya Harapan Anak Pesisir Ampenan yang Terabaikan Pemerintah
Program yang digaungkan dari 2020 di Bintaro, Ampenan ini mulai menunjukan eksistemsinya. Sebagai pendiri Sekolah Pesisi Juang Jauhari menegaskan “Walaupun kami tidak pernah mendapat bantuan dan dukungan dari pemerintah, kami selalu bangga menjadi orang NTB, yang membawa nama besar NTB ke ajang nasional.” Ujar Jauhari saat diwawancarai, Senin (29/9/2025).
Luput dari perhatian pemerintah tak menyurutkan semangat jauhari, bahkan Sekolah pesisi juang terus berdiri dan berkembang, melalui gerakan kolektif yang diusung dan terus membuktikan bahwa kecerdasan bisa dibangun secara kolektif dan mandiri antar warga.
BACA JUGA : Pertamina Pastikan Stok LPG 3 Kg di Lombok Utara Aman, Dukung Kebijakan Tepat Sasaran Pemprov NTB
“Jelas kami bukan penjilat yang terus bergantung terhadap kekuasaan, gerakan rakyat adalah gerakan hati yang harus dibangun secara kolektif, kita harus kerja sama untuk membangun kesadaran kolektif, ini bukti bahwa, warga lebih berdaya ketimbang negara.” Ungkap Jauhari.
Hal ini menjadi bukti jika anak muda NTB mampu bersaing dikancah nasional, walaupun tanpa sorotan dan dukungan negara, ia bahkan bisa membawa nama besar NTB dikancah nasional, tanpa mengharap dan hanya bekerja menggunakan hati.
Redaksi | SIAR POST