Mataram, NTB (SIAR POST) — Aksi tawuran antarpelajar kembali terjadi di Kota Mataram. Kali ini, sejumlah siswa yang diketahui berasal dari SMKN 4 Mataram terlibat perkelahian di lapangan basket kawasan atletik, Senin (6/10/2025) siang pukul 14.25 wita.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak dua siswa terlibat baku hantam di tengah lapangan, sementara belasan siswa lainnya hanya menonton dan bersorak tanpa berusaha melerai.
BACA JUGA : Pecah Rekor Penonton MotoGP Mandalika 2025, Polisi Berhasil Atur Lalu Lintas
Aksi itu sontak menjadi tontonan warga sekitar dan memicu keresahan masyarakat di lokasi kejadian.
Salah satu warga yang berada di sekitar lokasi sempat berteriak memanggil polisi dan bhabinkamtibmas agar segera datang untuk mengamankan situasi.
Tak lama kemudian, suara sirene patroli terdengar, membuat para siswa yang terlibat tawuran langsung berlarian meninggalkan area lapangan.
“Kami sudah dua kali melihat anak-anak ini tawuran di sini. Sudah sering terjadi dan membuat kami khawatir. Tolong pihak sekolah dan polisi tindak tegas supaya mereka jera,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Warga sekitar berharap pihak sekolah segera mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka menilai tindakan tersebut bisa menjadi contoh buruk bagi pelajar lain dan merusak citra pendidikan di Mataram.
Menurut informasi yang dihimpun, perkelahian itu diduga melibatkan dua sekolah kejuruan di Mataram. Namun hingga kini belum diketahui pasti pemicu utama terjadinya tawuran tersebut.
Pihak kepolisian disebut telah menerima laporan dan berencana melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif di balik aksi tidak terpuji itu.
BACA JUGA : Rekor Penonton MotoGP Mandalika 2025 Tembus 140 Ribu, Shuttle Bus Kacau Jadi Sorotan Penonton
Sementara itu, pihak SMKN 4 Mataram belum memberikan keterangan resmi terkait insiden yang melibatkan siswanya.
Tawuran pelajar seperti ini bukan hanya mencoreng nama sekolah, tetapi juga mengancam masa depan generasi muda. Banyak pihak berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para siswa agar lebih fokus pada pendidikan dan menjauhi kekerasan.
Redaksi | SIAR POST
