Koalisi NTB Salurkan Langsung Bantuan ke Korban Banjir di Aceh Tamiang

Mataram, SIAR POST — Di tengah belum ditetapkannya Aceh dan Sumatera sebagai Bencana Nasional, solidaritas rakyat justru tumbuh dari daerah. Koalisi Rakyat Bantu Rakyat NTB turun langsung menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh.

Koalisi Rakyat Bantu Rakyat NTB merupakan gabungan berbagai elemen masyarakat, mulai dari komunitas, organisasi kampus, organisasi sekolah, yayasan, hingga himpunan yang tersebar di seluruh Pulau Lombok.

Gerakan ini lahir dari rasa peduli dan keprihatinan mendalam terhadap kondisi masyarakat Aceh dan Sumatera yang terdampak bencana, namun dinilai belum mendapatkan penanganan maksimal dari negara.

Koordinator Umum Koalisi Rakyat Bantu Rakyat NTB, Jauhari Tantowi, menegaskan bahwa gerakan ini muncul sebagai respons atas situasi darurat yang tak bisa lagi ditunggu.

“Tentu kita tidak bisa tinggal diam dan berpangku tangan terhadap situasi yang terjadi. Ketika negara tidak berani menetapkan Aceh dan Sumatera sebagai bencana nasional, kami merasa rakyat harus bergerak untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kami,” ujar Jauhari.

Hingga tahap pertama penggalangan, tercatat lebih dari 25 lembaga tergabung dalam koalisi ini. Dari hasil donasi masyarakat NTB, berhasil dikumpulkan lebih dari 200 karung dan dus bantuan berupa pakaian layak pakai, makanan, serta kebutuhan pokok lainnya.

Selain itu, donasi uang tunai mencapai lebih dari Rp28 juta, yang seluruhnya telah disalurkan langsung ke wilayah terdampak di Aceh Tamiang.

Penyaluran bantuan dilakukan melalui jalur ekspedisi dan dukungan Lanud ZAM, kemudian dilanjutkan dengan distribusi langsung ke masyarakat.

Fokus utama diarahkan ke Aceh Tamiang yang menjadi salah satu wilayah dengan dampak cukup parah.

“Bantuan sudah kami salurkan dan kami fokuskan ke Aceh Tamiang. Terhitung sejak 18 Desember lalu, saat ini sudah memasuki hari kelima penyaluran. Kami telah menyebarkan setidaknya 500 paket sembako dan kebutuhan masyarakat, mulai dari wilayah tengah kota hingga desa-desa yang sempat terisolasi,” jelas Jauhari.

Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa banyak warga masih membutuhkan bantuan mendesak, terutama kebutuhan pangan dan sandang. Proses distribusi pun tidak selalu mudah, mengingat sejumlah akses menuju desa terdampak masih terbatas akibat banjir.

Gerakan ini menjadi bukti bahwa kekuatan rakyat mampu bergerak cepat saat negara dinilai lambat hadir. Di tengah penanganan bencana yang telah memasuki minggu keempat, Koalisi Rakyat Bantu Rakyat NTB menilai rakyat tidak punya pilihan selain saling membantu.

“Ketika negara absen, rakyat membersihkan lukanya sendiri. Inilah gerakan bersama yang harus terus didukung dan dikabarkan,” tegas Jauhari.

Koalisi Rakyat Bantu Rakyat NTB memastikan gerakan solidaritas ini tidak berhenti di tahap pertama. Penggalangan donasi dan bantuan lanjutan masih akan terus dilakukan demi memastikan masyarakat Aceh Tamiang dapat bangkit dari bencana yang melanda.

Redaksi | SIAR POST

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *