Sumbawa, SIARPOST – Event Samawa Exhibition yang dilaksanakan di pantai Ai lemak Samota bukan saja pentas seni dan budaya yang ditampilkan, namun dalam event tersebut juga terdapat pameran Usaha Kecil menengah (UKM) dari sejumlah industry kecil yang dimiliki desa-desa dan kelurahan di Sumbawa.
Salah satu kelurahan yang menampilkan keunikan dalam pameran tersebut adalah Karya Taruna kampung Bugis Kecamatan Sumbawa.
Dalam pameran ini, anak muda Kampung Bugis memiliki kerajinan unik dari bahan baku limbah batok kelapa.
Limbah batok kelapa yang dibuang begitu saja oleh penjual es kelapa muda dikumpulkan oleh pemuda-pemuda ini untuk dijadikan barang yang bernilai ekonomis sehingga menjadi income.
“Awalnya kami iseng-iseng karena teman-teman ini hobi melukis dan menggambar serta mewarnai, kreatifitas dan potensi itu kami tuangkan dalam sebuah batok kelapa,” ungkap Indra, salah satu pemuda yang membuat kerajinan tersebut, Minggu (26/10).
Setelah beberapa produk yang ia dan teman-temannya hasilkan, akhirnya banyak yang menyukai kemudian memesannya. Sehingga hobi itu dia terus kembangkan dan menjadi income bagi para pemuda ini.
“Satu kesulitan yang masih kami alami adalah alat potong, saat ini kami bisa menghasilkan 7 sampai 10 produk saja perhari karena terbatas alat dan tingkat kesulitannya tinggi,” ungkapnya.
Baca juga : Samawa Exhibition Wadah Kreatifitas Seni Budaya dan UKM, Jarot : Senyum Anak Muda Masa Depan Sumbawa
Ke depan ia berharap kepada pemerintah lebih memperhatikan UKM di desa-desa sehingga dapat berkembang, dan ia berharap ada pihak yang dapat memberikannya bantuan alat potong untuk pengembangan usahanya bersama pemuda lainnya.
“Satu produk dijual seharga Rp15 ribu saja, berbagai macama bentuk seperti bentuk kemang setangkai, ikan, kuda laut, dan kartun. Untuk bentuk bisa juga disesuaikan dengan pesanan,” terangnya.
Selain itu, ada pemuda Karang taruna Ai Beta Desa Mokong Kecamatan moyo hulu yang mengenalkan produk andalannya yaitu Madu Maong asli desa setempat dan keripik jamur bonggol jagung.
Baca juga : Pentas Seni dan Pameran UKM Sukses Digelar, Samawa Exhibition Berhasil Bius Warga Sumbawa
Khusus keripik bonggol jagung, anak-anak muda karang taruna ini membudidaya secara swadaya jamur tersebut untuk menjadi bahan baku keripik jamur.
Unik, karena keripik jamur bonggol jagung ini jarang ada di Sumbawa bahkan di kota-kota lain.
“Dalam sehari kami memproduksi keripiki jamur ini sekitar 50 pcs, karena setiap hari tetap ada yang order,” ungkap Afri pemuda karang taruna Desa Mokong.
Kripik jamur ini dijual dengan harga Rp10 ribu per pcs, dengan kemasan yang baik, aman dan higienis.
Sementara madu Desa Mokong masih dipromosikan dengan harga yang lumayan murah, dari harga Rp120 ribu dijual dengan harga Rp90 ribu.
“Ini untuk pengenalan produk kami dan pengenalan desa kami, sengaja harganya murah agar masyarakat bisa mengenal dulu produk madu kami yang kadar airnya rendah,” tuturnya.
“kami apresiasi event yang diadakan ini, sebagai ajang promosi kami sehingga dikenal luas,” tambahnya lagi.
Ia sangat berharap dari event seperti ini dapat lebih memperkenalkan produk-produk desanya ke masyarakat luas sehingga pasarnya ke depan lebih luas lagi.
“Kami butuh akses, kami butuh support, demikian juga desa-desa yang memiliki berbagai macam produknya butuh sentuhan pasar sehingga bisa berkembang lebih jauh,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu pula, satu-satunya yang mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini adalah paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Jarot Mukhlis.
Menurut Jarot, Hadirnya produk UKM di Sumbawa ini akan berefek pada geliat dan berkembangnya pariwisata. Apalagi Sumbawa mempunyai potensi besar dalam bidang seni dan budaya yang belum massif diekspose.
“Saya apresiasi, ke depan event seperti ini harus terus berlanjut, ini bagian dari pembangunan Sumbawa ke depannya,” kata Jarot saat ditemui di lokasi kegiatan.