Study Banding Sanitasi Aman, Pemda KSB Boyong Sejumlah OPD ke Bekasi
Sumbawa Barat, SIARPOST – Bupati Sumbawa Barat (KSB) H W Musyafirin bersama jajaran sejumlah Organisasi Perangkat Daerah akan melakukan study banding Sanitasi Aman ke Bekasi, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo pada Senin (25/10) mendatang.
Study banding tersebut sebagai komitmen pemerintah daerah Sumbawa Barat untuk mencapai sanitasi aman setelah sukses meraih tuntas lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan mendapat rekor MURI.
Staff Khusus Bupati KSB bidang STBM, Benny Tanaya S.Adm saat diwawancarai di Taliwang, Sabtu (23/10) mengungkapkan, sanitasi aman adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya.
Baca juga : Dari Aktivis Jalanan, Ini Sosok Tangguh di Balik Rekor MURI Sumbawa Barat
“Harapannya, dalam usaha mencapai sanitasi aman ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia khususnya warga Sumbawa Barat,” ujar Benny.
Melalui study banding tersebut untuk melihat dan belajar langsung praktek cara pengelolaan sanitasi aman yang telah maju dan dilakukan tiga daerah yaitu Bekasi, Sidoarjo, dan Gresik.
“Bekasi, Sidoarjo, dan Gresik sudah maju dan menerapkan sanitasi daerahnya menjadi industri,” katanya mantan aktivis tersebut.
“Kita perlu belajar kepada tiga daerah ini agar dapat menerapkannya di KSB,” ujarnya lagi.
Selain mendapat materi langsung dari Bappenas, Walikota Bekasi, Forkalim (Forum Komunikasi Pengelola Air Limbah Permukiman) dan UNICEF. Tim KSB juga akan mengunjungi Instalasi Pengolahan Limbah Terpusat (IPLT) Kota Bekasi dan hari selanjutnya menuju Jawa Timur.
Baca juga : Perjuangan 7 Tahun Tuntaskan Lima Pilar STBM, Sumbawa Barat Masuk Rekor MURI
Dalam study banding tersebut, Bupati Sumbawa Barat juga akan berafiliasi menandatangani kerjasama dalam bentuk MoU dengan Wali Kota Bekasi ditandai dengan pelaksanaan Twinning Program yang diprakarsai oleh FORKALIM, Unicef dan Mitra Samya.
“KSB sangat berkepentingan untuk banyak belajar terkait pengelolaan sanitasi,” ujar Benny.
Di samping itu, saat ini melalui UPTD IPLT KSB sudah mulai melakukan penyedotan tinja yang diharapkan mampu menjadi industri konsumtif juga misalnya dikelola menjadi pupuk atau bahan yang memberi manfaat lain untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah KSB.
Dengan penerapan layanan langsung terjadwal ke rumah-rumah warga dan basis data warga yang sudah ada untuk dilakukan layanan akan sangat perlu dikelola dengan baik, itulah pentingnya study banding ini.
Study banding Pemda KSB akan diikuti oleh para asisten, kepala OPD dan staff tehnis, UPTD IPLT, UPTD Sampah, Dinas Kominfo, Dikes, DPMPD, dan Dinas Lingkungan Hidup.
Sejumlah dinas terkait ini diharapkan mampu menerapkan komitmen Sumbawa Barat untuk menciptakan sanitasi aman sebagai kelanjutan dari tuntas lima pilar STBM yang telah dicapai.
“Ini komitmen untuk merawat dan menjaga serta menciptakan lingkungan bersih dan sehat,” tandasnya.