banner 728x250

Luapan Air Menerjang Permukiman di Desa Cendi Manik Lobar, Gagal Panen Menghantui

banner 120x600
banner 468x60

 

Lombok Barat, SIARPOST – Musim hujan telah datang, itu artinya warga Desa Cendi Manik Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat harus mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi luapan air yang menerjang permukiman mereka.

banner 325x300

Luapan air tersebut menjadi langganan di saat musim hujan di setiap tahunnya. Bukan saja Permukiman, tetapi lahan pertanian pun ikut terendam jika saja intensitas hujan tinggi.

Gagal panen pastinya menjadi momok yang menakutkan bagi warga Desa Cendi Manik yang memiliki sekitar 3.600 jiwa dan 1.600 KK tersebut.

Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, luapan air menerjang beberapa Permukiman warga, hingga keluar ke jalan yang ada di desa tersebut. Akibatnya aktivitas warga terganggu dan semakin lama jalan juga akan tergerus dan rusak.

“Ini terjadi setiap tahunnya di musim hujan, Permukiman warga menjadi langganan tergenang air, begitu juga dengan lahan pertanian yang pastinya terancam merugi hingga gagal panen,” kata Kepala Desa Cendi Manik, Marne, saat ditemui di kediamannya, Sabtu (22/10).

Baca juga : Kades Cendi Manik Lombok Barat Berharap Pemerintah Bantu Desa Tangani Sampah

Saat ditanya kenapa banjir terus terjadi dan belum ada solusi?

Marne mengatakan, banjir terjadi karena pendangkalan muara sungai terjadi beberapa tahun belakangan, sehingga dibutuhkan pengangkatan sedimen di lokasi muara sungai.

“Jika intensitas hujan tinggi, air laut naik ditambah lagi pendangkalan muara sungai maka banjir ini akan semakin parah,” katanya.

Ia berharap agar pemerintah membantu mencarikan solusi dari segala macam polemik yang terjadi sehingga masyarakat dapat hidup dengan baik.

“Kita sadar bahwa bencana itu enggak bisa dihindari tetapi kenapa tidak kita mempersiapkan dan mengantisipasi, sehingga luapan air ini tidak terjadi lagi,” tuturnya.

Dari dana desa, tidak mampu secara maksimal menangani pengangkatan sedimentasi karena ada beberapa sungai yang juga bergabung ke muara. Dibutuhkan juga infrastruktur yang memadai sehingga luapan air tidak terjadi lagi.

Sejauh ini pemerintah kabupaten hanya memberikan beberapa penanganan seperti pemasangan talud di beberapa titik namun hal itu tidak maksimal jika pendangkalan muara sungai tidak dapat ditangani.

“Jika air meluap maka warga tidak bisa beraktivitas, ekonomi lumpuh, petani merugi karena dihantui gagal panen,” katanya.

Mayoritas warga di desa tersebut bercocok tanam atau menjadi petani, dengan luas lahan sekitar 700 hektare dan dua kali tanam.

Baca juga : Dandim 1628/SB Berikan Arahan Bagi Personil Kodim Yang Terlibat Pam Pilkades

Jika saja areal ratusan hektare lahan pertanian terendam banjir maka bisa dipastikan kerugian yang cukup besar yang akan dialami warga.

Selain itu, Desa Cendi Manik juga memerlukan jalan usaha tani yang layak dan baik sehingga petani dapat mengangkut hasil panennya dengan mudah.

Jalan usaha tani ini selain memudahkan juga akan menekan biaya operasional para petani untuk mengangkut hasil pertanian tersebut.

“Saat ini jalan usaha tani yang ada adalah sepanjang 3 km dan masih butuh 5 km lagi,” katanya.

Harapan-harapan yang baik untuk melayani dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat selalu diprioritaskan namun bantuan dari provinsi dan Pemda Lombok Barat selalu dibutuhkan.

Penulis : Fitri
Editor : Feryal

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *