banner 728x250

KesbangPol Sumbawa Barat Gelar Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental Wujudkan SDM Berkarakter

banner 120x600
banner 468x60

 

 

banner 325x300

Sumbawa Barat, SIARPOST | Kasdim 1628/Sumbawa Barat, Mayor Inf Dahlan menjadi narasumber pada acara sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol Sumbawa Barat di Ruang Sidang II Sekretariat Daerah Komplek KTC Taliwang, Selasa (2/11).

Selain Mayor Dahlan, perwakilan dari Kesbangpol Provinsi NTB, Muhammad Yusuf juga menjadi narasumber bagi kurang lebih 70 peserta yang ikut.

Sosialisasi ini mengusung tema, “Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental Kita Bangun KSB Baik Yang Berlandasan Gotong Royong Menuju Indonesia Emas 2045”.

“Kita ketahui bahwa gagasan revolusi mental pertama kali digagas oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan RI Pada 17 agustus 1956, karena melihat saat itu revolusi nasional sedang mandek padahal revolusi kemerdekaan Indonesia seutuhnya belum tercapai,” kata Mayor Dahlan.

Sementara revolusi dizaman perjuangan kemerdekaan, tambahnya, adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dengan sekutunya.

“Namun tidak berakhir sampai di situ, revolusi saat ini bukan lagi mengangkat senjata, tapi harus dilakukan dengan membangun jiwa bangsa”, jelas Kasdim.

Baca juga : Kedepankan 3S, Sat Lantas Polres Bima Himbau Para Pengendara Taati Tata Tertib Lalu Lintas

Memang benar, membangun sarana prasarana fisik seperti jalan, jembatan, irigasi, pelabuhan, bandara, terminal dan lainnya sangat penting.

Namun seperti apa yang disampaikan Bung Karno, membangun suatu negara tak hanya sekedar pembangunan fisik, tetapi yang tak kalah penting adalah membangun jiwa bangsa adalah modal utama keberlangsungan pembangunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disaat sekarang ide dasar tersebut digaungkan kembali, gerakan revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo.

Jiwa bangsa yang terpenting adalah jiwa yang merdeka yang bebas untuk meraih kemajuan, jiwa merdeka yang Positivesme.

Gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini menghadapi beberapa problem, diantarnya merosot wibawa negara, merebak intolernasi, melemahnya sendi sendi perekonomian nasional.

Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan sumber daya manusia indonesia yang berkarakter, berintegritas, pekerja keras, semangat gotong royong.

Semua komponen bangsa harus menjadi pelopor untuk menggerakkan revolusi mental secara bersinergi dalam segala lini kehidupan, sesuai kapasitas masing-masing agar siap menghadapi tantangan. Tidak kehilangan identitas di dunia modern yang semakin kompleks.

“Sesuai dengan visi misi bapak presiden terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat menuju Indonesia revolusi mental Mandiri berkepribadian berlandaskan gotong royong,” tegas Kasdim.

Gerakan nasional revolusi mental itu, bagaimana merubah cara pola pikir, cara bekerja untuk kemaslahatan umat.

“Strateginya, bagaimana kita membangun integritas kita, etos kita dan gotong royong kita serta kebetulan Kabupaten Sumbawa Barat ini mengusung sifat gotong royong,” ujarnya.

Baca juga : LHK Provinsi NTB Tanggapi Tumpukan Sampah di Kediri Lombok Barat, Ini Solusinya!

Dijelaskan Kasdim, ada beberapa program gerakan nasional revolusi mental, yaitu gerakan Indonesia melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia tertib, Gerakan Indonesia bersatu, dan Gerakan Indonesia Mandiri.

Semua itu adalah program-program nyata dari gerakan revolusi mental Indonesia, sehingga diharapkan tahun 2045 Indonesia ini menjadi Indonesia emas.

“Indonesia emas ini dapat diraih apabila gerakan nasional revolusi mental dapat diwujudkan di tengah-tengah masyarakat kita,” jelas Kasdim

Revolusi mental mengubah cara pandang, pola pikir dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan, sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain

Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimis dalam menata masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan pondasi tiga pilar Trisakti.

“Kegiatan revolusi mental diharapkan dapat mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan yang kuat melalui pembentukan manusia baru yang unggul”, Pungkas Kasdim

Adapun hadir Pada kesempatan tersebut
Asisten 1 Drs Mulayadi, Kesbang Pol Provensi Drs Muhammad Yusup, Kasdim 1628 Mayor Inf Dahlan S.Sos, Kepala Kesbang Pol Sumbawa Barat Bapak Suharno, Kabid Idiologi Kesbang Pol Hasanuddin, Perwakilan Peserta Sosialisasi
Dari Setiap Desa Se Kab.Sumbawa Barat., Tokoh Masarakat Tokoh Agama,Tokoh Pemuda,Tokoh Perempuan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *