Foto : Kadis PUPR Provinsi NTB, H Ridwansyah (kiri) bersama Ketua Media Independen Online Provinsi NTB, Feryal Mukmin (kanan) di Depan Kantor Dinas Kominfo Provinsi NTB, Minggu (21/5/2023).
Mataram, SIARPOST.com | Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Kepala Dinas PUPR NTB, H Ridwansyah akan berusaha mencari cara untuk membantu dua kesulitan kebutuhan dasar masyarakat di Dusun Duduk Atas Desa Batu Layar Barat Lombok Barat, yaitu air bersih dan perbaikan jalan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR NTB yang akrab disapa Dae Ridwan, usai menghadiri acara Gebyar Road To MXGP Lombok-Sumbawa yang digelar oleh Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Minggu (21/5/2023) di jalan Udayana Mataram.
Baca juga : Hebat, Kalahkan Anak Normal, Dua Siswa Siswi SLBN 1 Sumbawa Raih Juara Samota Fashion Fest 2023
“Ada dua persoalan di sana, air dan jalan, Kebijakan Pak Gubernur meminta PUPR NTB untuk mencari cara, nah ini yang akan kita lakukan. Kita akan maksimalkan di tahun 2023 ini,” ujar Dae Ridwan.
Sebelumnya, tim dari PUPR NTB telah melakukan survey dan mencoba melakukan bor ulang sedalam 64 meter pada sumur bor yang tidak berfungsi, namun dengan kedalaman tersebut air hanya bertahan 10 menit saja.
Karena saat ini masuk dalam tahun anggaran berjalan, kata Dae Ridwan, tetapi kebijakan Gubernur meminta dua persoalan masyarakat di Dusun tersebut bisa dimaksimalkan dibantu dan direalisasikan pada tahun ini.
Baca juga :PKBM Ceria Lombok Barat Laksanakan Ujian Paket A dan B Kepada Belasan Siswa
“Sebentar lagi ada APBD Perubahan, ada anggaran yang mungkin bisa digeser sehingga keinginan masyarakat bisa tercapai,” katanya.
Dae Ridwan mengatakan, bahwa persoalan masyarakat tersebut menjadi atensi dan perhatian khusus oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Sehingga hal ini segera akan dicarikan jalan keluarnya.
“Dalam waktu dekat ini kita carikan jalan keluarnya sesuai dengan arahan Gubernur. Sekarang kita sudah menghitung kebutuhannya,” tegasnya.
Dua persoalan yang ada di Dusun Duduk Atas Desa Batu Layar Barat Lombok Barat yang saat ini dirasakan warga kesulitan akses air bersih dan jalan sepanjang 1,5 km yang masih rusak parah.
Untuk mendapatkan air, ratusan Kepala Keluarga terpaksa mengambil air menggunakan kendaraan motor bahkan tidak jarang warga jalan kaki belasan kilo untuk mengambil air bersih.
