Jakarta, SIARPOST.COM – Aksi masyarakat Petani Jambi Anggota Serikat Tani Nelayan (STN) yang menginap di depan Kantor Kementrian ATR/BPN RI di Jalan Sisinga maharaja akhirnya mau pindah ke wisma jambi di jalan durian nomor 16-17 Cikini Jakarta Pusat.
Sebelumnya mereka menginap di kantor PP STN sejak 14 Oktober 2023 dan lanjut menginap di Kantor YLBHI Jakarta selama 10 hari mulai 17 Oktober 2023 sampai 25 Oktober 2023.
Selama di Kantor YLBHI para petani mendapat pendidikan keagrariaan dan keterlibatan perempuan dari pimpinan pusat STN, nonton film perjuangan yang bertema demokrasi, HAM, lingkungan. Pelaksanaan kegiatan tersebut, PP STN dibantu pengurus eksekutif nasional liga mahasiswa nasional untuk demokrasi [EN LMND].
Baca juga : Imigrasi Mataram Luncurkan Layanan Informasi 24 Jam Berbasis Online “Si Rambo Jawara Nekat”
Cristhian selaku Ketua Pimpinan Wilayah Serikat Tani Nelayan [PW STN] Jambi menjelaskan ke Berdikari online bahwa pindah menginap ke wisma Jambi karena pihak pemprov Jambi menyetujui dua syarat yang petani ajukan yakni setiap aksi menuntut ke kementrian di fasilitasi Pemprov Jambi dan menghadirkan Gubernur Jambi secepat-cepatnya hari Jumat 28 Oktober 2023 dan selambat senin 30 Oktober 2023.
Jika Kedua point atau salah satu tidak di tepati maka petani kembali lakukan aksi menuntut dan keluar dari wisma Jambi untuk menginap di Kementrian ATR/BPN RI.
Cristhian melanjutkan, dalam pertemuan dengan Gubernur Jambi nantinya STN mendesak agar bersama-sama menjumpai Menteri ATR/BPN RI untuk mengusulkan pembatalan HGU PT. RKK, tegasnya di depan Pak Amrulsyah selaku perwakilan Pemprov Jambi yang bertemu petani di lokasi aksi pendudukan.
Baca juga : Konflik Lahan Eks HGU Perusahaan Dengan Petani di Sambelia Lotim, PP STN : Harus Dikembalikan ke Masyarakat
Setelah adanya kesepakatan untuk pindah, tepat pukul 04.00 wib petani mengemas barang-barang dan perlengkapan aksi mulai dari spanduk, bendera, poster, perkakas masak naik ke mobil bak yang mereka bawa dari Jambi.
Terlihat mereka membersihkan trotoar yang dipakai buat tenda dengan sapu yang dipinjam dari petugas jaga kementrian. Setelah selesai membersihkan trotoar tersebut, petani naik kendaraan yang di sediakan pihak wisma Jambi menuju wisma Jambi.
Ahmad Suluh Rifai dari Pimpinan Pusat STN menyampaikan sikap yang di ambil anggotanya sudah di musyawarahkan, dimana hasilnya seperti yang di sampaikan ketua PW STN Jambi.
Saat ditanya sampai kapan melakukan aksi di Jakarta, jawabnya singkat sampai di batalkannya HGU PT. RKK oleh Kementrian ATR/BPN RI dan KLHK RI mengeluarkan SK akses kelola lahan hutan produksi di eks HGU PT. RKK, sambil meneguk teh di tenda.
Baca juga : Keren! Startup Lokal Sumbawa “Myjek” Wakili NTB di Pitching Day Pahlawan Digital 2023 Jakarta
Ia lanjut menjelaskan datangnya petani Jambi anggota STN itu jelmaan sikap Pempkab Muaro Jambi, Perprov Jambi yang tak serius mau menyelesaikan apalagi memfasilitasi realisasi tuntutan petani.
Bahkan petani dijebloskan ke jeruji besi pun diam, padahal petani menginap di aula dekat rumah dinas Gubernur Jambi.
“Jika sudah begini rasa tanggungjawab sebagai pemimpin patut dipertanyakan, jadi pemerintah pusat lah harapan terakhir petani saat ini,” pungkasnya.