banner 728x250

Terkait Premanisme, Camat Batulayar Akan Koordinasi Dengan Kapolsek, Ajak Masyarakat Jangan Terpancing

banner 120x600
banner 468x60

Foto : Camat Batulayar, H. Muh Subayin, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/1/2024)

Lombok Barat, SIARPOST | Camat Batulayar Kabupaten Lombok Barat, H. Muh Subayin mengimbau warga untuk tetap sabar dan tidak terpancing dengan adanya dugaan praktek premanisme yang terjadi di Desa Batulayar Barat beberapa waktu lalu.

banner 325x300

Hal itu diungkap Camat Batulayar, H. Muh Subayin, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/1/2024). Ia pun akan berkoordinasi dengan Kapolsek Batulayar untuk meredam adanya premanisme tersebut.

Premanisme ini diduga dilakukan oleh seseorang kepada masyarakat Batulayar Barat khususnya para pedagang yang saat ini sedang dalam polemik lahan di pantai duduk 4.

Baca juga : Pasca Dijanjikan Relokasi, Nasib Pedagang Pantai Duduk Lobar Kini Tidur di Gubuk Bambu Berdinding Tarpal

“Saya sarankan warga menahan diri agar hal ini tidak membias dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, kami tidak ada kewenangan terkait premanisme tetapi kami serahkan ke aparat penegak hukum,” ujarnya, Selasa.

Menurut Camat, premanisme ini tidak boleh terjadi di mana pun, khususnya di Batulayar yang menjadi daerah pariwisata, di tambah lagi saat ini menjelang Pemilu.

“Besok saya akan silaturahmi dengan Kapolsek dan Danpos, karena saya baru pertama masuk kantor dan kita akan segera berkoordinasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pada dasarnya pemerintah kecamatan sangat mendukung masuknya investasi sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi warga, dan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD).

Ia pun tidak bermain berkomentar lebih jauh, karena baru menjabat sebagai Camat. Terkait hal ini, ia akan segera mencari informasi dari berbagai pihak.

Baca juga : Gercep Polisi, Temukan Balita 3 Tahun Yang Dilaporkan Hilang di Pantai Nipah Saat Libur Tahun Baru

Terpisah, tokoh masyarakat Batulayar, Samidin saat diwawancarai, Selasa, mengungkapkan, beberapa hari lalu diundang dalam pertemuan kecil yang dihadiri Kanit Intel, Camat Batulayar, perwakilan masyarakat, dan Lembaga Kasta.

Samidin menjelaskan, pertemuan tersebut membahas beberapa poin terkait pedagang dan premanisme yang terjadi, sehingga menghasilkan beberapa poin penting.

Ada tiga poin kalau gak salah hasil dari pertemuan tersebut, sudah dibahas dan beberapa terkait dengan premanisme,” ujar Samidin.

Samidin mengatakan, poin-poin yang dibicarakan yaitu pertama meminta camat memanggil Heri Prihatin pemilik lahan untuk dimediasi dengan warga atas janji-janji nya yang telah disepakati sebelum para pedagang dibongkar lapaknya.

Kedua, pihak masyarakat dan Lembaga Kasta meminta APH menindak tegas praktek premanisme dan intimidasi yang dilakukan oleh seorang oknum kepada para pedagang dan warga.

“Kami warga saat itu tegas menolak praktek premanisme yang ada di sini, semua tokoh masyarakat menolak,” tegas Samidin. (Nisa)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *