Mataram, SIARPOST.COM | Polemik antara masyarakat Sumbawa Barat dengan Perusahaan Tambang PT AMNT memasuki babak baru. Diketahui 9 orang warga lingkar tambang dipanggil penyidik Ditreskrimum Polda NTB untuk dimintai keterangan.
Surat panggilan untuk 9 warga lingkar tambang yang melakukan demo beberapa waktu lalu di gate PT AMNT diterima oleh masing-masing orang pada Rabu (17/1/2024). Para pendemo dilaporkan atas dugaan tindak pidana pengerusakan secara bersama-sama.
Dalam surat panggilan tersebut, 9 orang warga dipanggil pada Senin depan tanggal 22 Januari 2024 untuk diklarifikasi terkait dugaan tindak pidana pengerusakan tersebut.
Merespon surat tersebut, aktivis perempuan Yuni Bourhany saat dimintai keterangan melalui telpon seluler, Rabu (17/1/2024) mengatakan, dirinya tidak pernah gentar dalam menghadapi situasi apapun termasuk panggilan yang dilakukan oleh Polda NTB. Karena menurutnya, tidak ada sama sekali pengerusakan yang dilakukan saat demo tersebut.
Ia juga mengatakan, jika dianggap ada pengerusakan oleh masyarakat yang melakukan demo, maka hal itu tidak seimbang dengan apa yang dilakukan PT AMNT selama ini merusak tatanan kehidupan sosial, lingkungan dan alam Sumbawa Barat.
“Bagaimana tanggung jawab AMNT kepada kami ketika selama ini lingkungan, alam dan tatanan kehidupan sosial kami rusak? apakah sudah seimbang dengan yang kami lakukan? dan yang kami lakukan itu sama sekali bukan merusak,” ujar Yuni.
Ia ingin mengingatkan PT AMNT untuk lebih bijak dalam menghadapi masalah ini. “Ini tanah kami dan kalian (AMNT) lah yang datang menumpang ke tanah kami,” ujar Yuni.
Sejak beberapa minggu lalu, masyarakat lingkar tambang melakukan aksi demo di gate PT AMNT untuk meminta perusahaan agar berpihak kepada masyarakat lokal, baik itu dari pengelolaan limbah tembaga (scrap), keterlibatan pengusaha hingga presentase pekerja lokal yang harus diprioritaskan.
Yuni mengatakan, perusahaan bukannya memberi solusi yang terbaik dan mengakomodir keluhan dan tuntutan masyarakat lingkar tambang, malah pihak perusahaan memperlihatkan bahwa mereka sama sekali tidak peduli dengan situasi yang terjadi di masyarakat. (***).