Bang Zul Ungkapkan Visi Konkrit Untuk Sektor Pertanian di NTB
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah (kiri) dan mantan Bupati Lombok Tengah Suhaili FT (kanan) secara resmi mendeklarasikan berpasangan untuk maju di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Acara deklarasi digelar di Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu, 8 Juni 2024. ANTARA/Nur Imansyah
MATARAM, SIARPOST | Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Sektor pertanian di NTB memberikan sumbangan produk domestik regional bruto (PDRB) yang paling tinggi.
NTB juga merupakan salah satu penopang utama Indonesia sebagai negara agraris, sehingga kontribusi ketersediaan pangan sangat besar.
Hal ini lah yang membuat Gubernur NTB periode 2019-2023 Zulkieflimansyah atau yang akrab disapa Bang Zul sangat memperhatikan sektor pertanian.
BACA JUGA : Akhirnya PJ Gubernur NTB Nyatakan Maju di Pilgub 2024, Baliho Raksasa Terpampang di Kota Mataram
Saat ditanya terkait visi konkrit Bang Zul untuk sektor pertanian. Ia mengatakan bahwa masyarakat NTB mayoritas menjadi petani, tentu untuk meningkatkan produksi di bidang pertanian harus ada modernisasi.
Sekarang sudah mulai diperkenalkan alat-alat pertanian yang modern, tetapi saya kira yang paling penting adalah menerapkan tekhnologi di sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas. Itu yang paling ideal,” ujar Bang Zul beberapa waktu lalu.
Sebagai sektor unggulan, selain pertambangan, perdagangan, sektor pertanian tidak saja menyediakan pangan regional, namun juga harus mampu mendongkrak kesejahteraan para petani sebagai subyek utama dari sektor tersebut.
Untuk mampu mendongkrak kesejahteraan itu, pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi dari sejumlah masalah yang dihadapi petani seperti ketersediaan pupuk dan harga yang stabil.
BACA JUGA : Bupati Lombok Utara Sampaikan Tiga Raperda RPJPD 2025-2045 Dalam Rapat Paripurna DPRD
“Kalau untuk petani, pupuk harus lancar saja sudah cukup, apalagi harga dijamin stabil,” katanya.
Bang Zul juga mengatakan, InsyaAllah jika ia kembali memimpin NTB maka komunikasi di sektor ini akan semakin lebih baik agar harapan petani bisa jadi kenyataan.
Pada masa kepemimpinan Bang Zul pada 2021 yang lalu, perekonomian NTB atas dasar harga berlaku (ADHB) sebagaimana dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai Rp140,15 triliun. Dari nilai tersebut, sebesar Rp31,96 triliun atau 22,80 persen disumbang oleh sektor pertanian.
Sumbangan PDRB di NTB sektor pertanian tersebut merupakan yang terbesar dibanding dengan sektor lain.
Pada 2022 yang lalu, BPS juga mencatat, para petani di NTB mengalami surplus dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang selalu bernilai >100, yang berarti bahwa secara teori kesejahteraan petani lebih baik bila dibandingkan dengan sebelumnya.
BACA JUGA : Ratusan Undangan Akan Hadiri Deklarasi Pasangan Zul-Uhel Untuk Pilgub NTB 2024
Nilai Tukar Petani di Provinsi NTB Naik 2,27 Persen pada 2023
BPS juga menyebutkan bahwa sektor pertanian di Provinsi NTB dalam kondisi stabil sepanjang tahun 2022. Hal itu terbukti dari perkembangan NTP di Provinsi NTB pada Januari 2023 sebesar 110,43 atau naik 2,27 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
Kenaikan NTP dikarenakan kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 3,02 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yaitu sebesar 0,74 persen.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Komoditas penyumbang utama baik NTP dan NTUP adalah gabah, jagung, bawang merah dan cabai rawit.
(Feryal/berbagai sumber)