banner 728x250

Lukisan Penuh Makna dan Pesan Mendalam Dipamerkan di Hotel Ayom Suite Mataram

Lukisan
banner 120x600
banner 468x60

 

MATARAM, SIARPOST | Puluhan lukisan karya Seni Rupa dari sejumlah Perupa ternama di Lombok Nusa Tenggara Barat dipamerkan di Hotel Ayom Suite Kota Mataram, tepatnya di Jalan Gili Asahan Udayana.

banner 325x300

Puluhan karya Seni rupa yang dipamerkan tersebut mempunyai makna dan memiliki pesan yang mendalam, baik bagi seniman (Perupa) sendiri maupun bagi penikmat Seni rupa.

Bahkan melalui beberapa karya, Perupa memberikan pesan yang kuat untuk pemerintah daerah yang mempunyai power untuk merealisasikan harapan-harapan mereka yang divisualisasikan di atas kanvas putih.

Seperti Lukisan abstrak “Golongan” karya Lalu Pian yang memiliki makna dan pesan mendalam. Lukisan ini nggak memiliki garis dan komposisi warna yang unik, tapi juga menggambarkan perasaan sudut pandang Lalu Pian dengan kondisi beberapa golongan yang saat ini ada di dalam kehidupan  bermasyarakat.

BACA JUGA : Temuan BPK, Pengadaan Perabot SMP Senilai Rp525 Juta di Sumbawa Besar Tidak Sesuai Spesifikasi

Setiap sapuan kuasnya mencerminkan emosinya yang kompleks, dari polemik kehidupan hingga harapan yang tidak tersirat.

Lukisan “Gunung Pujut” karya Nufus Tarenaksa, asal Lombok Tengah.

Ada juga “Gunung Pujut” oleh Nufus Tarenaksa seorang seniman asal Pujut Lombok Tengah ini mencoba menggambarkan keindahan sebuah gunung di Lombok Tengah yang mempunyai nilai historis sejarah dan budaya.

BACA JUGA : Ilyas Husein Salah Satu Figur Potensial di Pilkada Lombok Utara 2024, Bakal Jadi Kuda Hitam

Dalam lukisannya, ia menuangkan pesan bagaimana waktu dan kenyataan zaman  merubah icon Gunung Pujut menjadi semakin hilang.

Seorang Kurator Seni rupa NTB, Sasih Gunalan, yang diwawancarai di acara pembukaan pameran seni rupa di Hotel Ayom Suite, pada Jumat (21/6/2024), mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada pihak Hotel Ayom Suite Mataram yang memberikan ruang kepada para Perupa untuk memamerkan karya seni nya.

Salah satu Lukisan abstrak karya seniman Mataram, Lalu Pian.

“Ini angin segar buat Seniman Seni Rupa di Lombok bahkan di NTB untuk bisa memanfaatkan ruang yang diberikan oleh Ayom Suite, di saat minimnya ruang untuk para Seni rupa,” ujarnya.

Ia mengaku, semua karya seni rupa yang ditampilkan sudah diseleksi atau dikurasi. Sehingga yang ditampilkan adalah karya-karya terbaik penuh makna.

BACA JUGA : Pemda KLU Laksanakan Kick-off Gerakan Intervensi Serentak Percepat Penurunan Stunting

“Dari 13 Perupa di Lombok, mereka membawa karya seni nya yang sudah dikurasi sehingga yang ditampilkan ini adalah karya terbaik mereka,” Ujarnya.

Tema besar dalam pameran yang diadakan kali ini adalah “Bring Back Memories”. Pameran ini akan menyemai memori kita tentang masa lalu yang harus kita kenal atau lupakan.

Seorang Kurator Seni rupa NTB, Sasih Gunalan (kanan) bersama Perupa Nufus Tarenaksa, saat diwawancarai di pameran karya seni rupa di Ayom Suite Kota Mataram, Jumat (21/6/2024).

Bring Back Memories dalam berbagai literatur dapat dimaknai sebagai sebuah proses merajut kembali ingatan atau kenangan yang telah terlewatkan.

Menyusun kembali berbagai peristiwa atau kenangan-kenangan yang dihadirkan dalam berbagai citra visual yang menggambarkan suatu kejadian.

“Karya seni rupa yang dipamerkan ini adalah citra atau karakteristik yang mewakili perupa,” Ujar Sasih yang sudah menjadi Kurator sejak 2019 tersebut.

Lukisan “keutamaan tiga masjid” Karya Mudhar.

Untuk kemajuan seni rupa di NTB, ia ingin sekali melihat ada ruang bagi seniman di NTB yang saat ini masih memiliki ketimpangan baik dari sisi infrastruktur keseniannya maupun dukungan dari pemerintah.

Ia berharap pemerintah bisa memberikan kesempatan kepada para Perupa untuk menampilkan karya seninya. Baik itu melalui pameran maupun ruang kesenian terbuka.

Sementara itu, Owner Ayom Suite, Dayu, mengatakan, melalui Pameran yang diadakan di lokasi Hotel Ayom Suite ini semoga bisa menjadi awal yang baik buat para seniman Seni rupa di NTB khususnya Lombok untuk memamerkan hasil karya-karya nya.

“Kita memberikan ruang bagi para seniman ini karena selama ini mereka tidak mempunyai tempat. Dengan harapan event ini dapat menjadi awal yang baik untuk Perupa dan pemerintah juga bisa memberikan ruang yang maksimal kepada mereka,” Ujar Dayu.

Dayu menambahkan, pameran yang diadakan tersebut akan dilaksanakan hingga 24 Juni 2024. Namun lukisan-lukisan yang ditampilkan tetap dipajang sampai selesai event MXGP pada bulan depan.

Dayu mengatakan, bahwa pameran seperti ini akan diadakan secara berkelanjutan sehingga karya-karya seni rupa para Perupa di Lombok bisa terekspose.

Bahkan ia merelakan beberapa titik di hotel Ayom Suite Mataram untuk dijadikan ruang pajangan karya-karya tersebut.

Dayu berharap, dengan digelarnya pameran selama beberapa hari di Ayom Suite, akan ada banyak penikmat Seni Rupa yang datang dan menikmati karya-karya terbaik para Perupa di Lombok ini. (Feryal).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *