Ketua Lembaga Pemuda Tanggap Negeri (LPTN) Amirudin, saat memberikan keterangannya di Mataram, Jumat (13/9/2024)
MATARAM, SIARPOST | Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana periode 2021 hingga sekarang dianggap gagal atau tidak berhasil merealisasikan sejumlah janji-janji politiknya selama 5 tahun menjabat.
Sejumlah program yang dijanjikan pada kampanye tahun 2020 lalu belum bisa menyentuh masyarakat kecil, hal itu dikarenakan Mohan sangat jarang menyapa warga nya.
Ketua Lembaga Pemuda Tanggap Negeri (LPTN) , Amirudin, saat memberikan keterangannya di Mataram, Jumat (13/9/2024) mengatakan, bahwa maju nya suatu daerah tergantung peranan pemimpinnya, ia menganggap bahwa Mohan gagal merealisasikan janji politiknya selama ini.
BACA JUGA : Update Kasus Gratifikasi Penjualan Lahan MXGP Samota, Kejati NTB Panggil DPRD dan Bupati Sumbawa!?
Sebagai pemantau Kebijakan Publik, Amir mengatakan, bahwa pasangan Mohan dan TGH Mujiburrahman pada periode pertama mempunyai janji politik pada saat kampanye. Kedua nya memiliki konsep dalam 10 ASA. Namun sayang, setahun kepemimpinan program ASA belum terlihat.
“Beberapa program belum terlihat selama ini, bahkan tidak dikemas dan amburadul,” Ujar Amir.
Amir menilai bahwa program Walikota dan Wakil Wali Kota Mohan – Mujiburrahman (HARUM) tidak pernah diterapkan. Salah satu nya terkait peningkatan kapasitas UMKM.
Di tengah gemerlapnya Kota Mataram, kata Amir, pelaku UMKM belum sepenuhnya mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal hal itu masuk dalam program keberlanjutan pasangan HARUM.
BACA JUGA : Hasil Survei Terbaru, Elektabilitas Paslon Jarot-Ansori Tertinggi di Antara Tiga Kandidat
“Pemerintah belum sepenuhnya menyentuh UMKM, seperti membantu pemasaran dan modal. Itu hanya omong kosong,” Kata Amir.
Amir juga menilai, sentuhan pemerintah akan memberikan ruang terbuka untuk pengembangan UMKM, namun hal itu belum dilakukan oleh Kota Mataram.
“Peluang sangat besar untuk UMKM kita, apalagi sejumlah event dilaksanakan di Kota Mataram, pemimpin harus punya konsep dan bisa mengemas agar UMKM mendapatkan dampak lebih baik,” ujar Amir.
Amir juga menyoroti program yang bersentuhan langsung kepada masyarakat, termasuk penataan kawasan ruang terbuka hijau sesuai dengan konsep visi misi HARUM yang belum terlaksana.
Janji politik HARUM yang belum terlaksana juga adalah menaikkan gaji honorer atau P3K, kepala lingkungan dan ketua RT. Bertahun-tahun janji ini belum juga terlaksana dan masih menunggu kajian kembali oleh TPAD.
Padahal pada saat Alwan Basri menjabat sebagai Sekda Kota Mataram, ia mengatakan bahwa kenaikan gaji tersebut menjadi prioritas dalam pembahasan rancangan APBD 2024. Namun hingga saat ini belum juga terealisasi.
“Miris sekali, awalnya para ketua RT dan Kaling senang dengan wacana kenaikan gaji itu, tetapi itu tinggal mimpi, dan akan dijadikan alat politik lagi oleh HARUM,” ujar Amir.
Apalagi insentif pak RT yang besaran nya Rp250 ribu harus dirapel dan diterima per dua bulan sekali.
Masyarakat Kota Mataram, Kata Amir, sangat berharap untuk pemimpin yang baru nanti dapat memenuhi apa yang menjadi harapan para RT dan kepala lembaga kemasyarakatan, juga program-program yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat kecil terutama para pelaku UMKM di Kota Mataram.
Untuk diketahui, jumlah honorer di Kota Mataram saat ini mencapai 3.576 orang, sementara Kaling sejumlah 327 orang dengan beban anggaran mencapai miliaran rupiah.
“Semua janji ini omong kosong, belum ada realisasi. Hanya janji-janji saja oleh Mohan,” Kata Amir.
H. Mohan Roliskana adalah Wali Kota Mataram periode 2021-Sekarang. Sebelumnya, Mohan menjabat Wakil Walikota Mataram dua periode, yakni periode 2010-2015 dan periode 2016-2020. (Feryal).