banner 728x250

TGB Tidak Deklarasikan Rohmi-Firin di Hultah NWDI ke-89, Ada Apa!? 

banner 120x600
banner 468x60

Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi saat memberikan ceramah pada Hultah ke-89 NWDI di Lombok Timur, Minggu (15/9/2024). Foto istimewa

MATARAM, SUARPOST | Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (Hultah) ke-89 Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Pancor, Lombok Timur, Minggu (15/9/2024) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengejutkan banyak pihak dengan sikapnya yang enggan mendeklarasikan dukungan bagi kakaknya, Sitti Rohmi Djalillah, untuk maju dalam Pilkada NTB 2024.

banner 325x300

Dalam acara yang disaksikan ribuan jamaah ini, TGB seolah sengaja menghindari topik politik lokal, meski banyak yang berharap ia akan menunjukkan dukungan terang-terangan kepada pasangan Rohmi dan Firin.

BACA JUGA : Pakar Tidak Sepakat Program Pariwisata Halal Besutan Rohmi-Firin, Tak Jelas Arahnya!

Sebaliknya, TGB justru memilih untuk berbicara tentang peranan perempuan dalam Islam, mengalihkan perhatian dari isu politik yang semakin memanas menjelang Pilkada.

Mengapa TGB Tak Deklarasikan Rohmi-Firin?

Sikap TGB ini menimbulkan tanda tanya besar. Sebagai sosok yang sangat berpengaruh di NTB, dukungan TGB dianggap sangat krusial untuk menentukan peta politik Pilkada mendatang.

Namun, faktanya, TGB memilih tidak memanfaatkan momen besar Hultah NWDI untuk memberikan dukungan kepada Rohmi, yang notabene adalah Kakanya sendiri. Apakah ini strategi politik jangka panjang atau justru indikasi bahwa TGB belum sepenuhnya mendukung langkah politik adiknya?

Ketika ribuan mata tertuju pada TGB untuk memberikan sinyal politik, ia malah membawa diskusi ke forum internasional di Uzbekistan, berbicara tentang peranan perempuan dalam Islam yang disampaikan oleh Grand Syekh Universitas Al Azhar Kairo.

TGB memuji bagaimana Islam sejak zaman Nabi Muhammad telah memuliakan perempuan, tanpa memberikan petunjuk apapun tentang sikap politiknya terhadap Rohmi.

BACA JUGA : Merinding! Teriakan Kaum Milenial Ingin Bang Zul Jadi Gubernur NTB Sekali Lagi Menggema

Pembahasan TGB tentang perempuan dalam Islam tentu penting, namun tidak bisa diabaikan bahwa ini adalah peringatan Hultah NWDI, sebuah panggung yang biasanya digunakan oleh TGB untuk memberikan arahan politik kepada para pengikutnya.

Apakah ini sekadar pengalihan isu dari politik lokal menuju diskusi yang lebih global? Atau apakah TGB sedang memberikan isyarat bahwa ia melihat peranan perempuan dalam politik NTB harus lebih diperhatikan, tanpa harus secara langsung mendeklarasikan dukungan kepada Rohmi?

Beberapa analis politik berpendapat bahwa TGB sedang bermain aman. Dengan tidak secara terbuka mendeklarasikan dukungan untuk Rohmi-Firin, ia menjaga jarak dari konflik politik yang mungkin bisa membahayakan reputasi atau pengaruhnya di NTB.

Namun, bagi sebagian pendukungnya, langkah ini justru membingungkan. Mengapa TGB memilih untuk bungkam di saat banyak yang menunggu arahannya?

BACA JUGA : Miris! Bupati Bima Tolak Membayarkan Pesangon Senilai Rp5,7 Miliar Karyawan PDAM Yang DiPHK

Sikap diam TGB ini jelas memberikan banyak ruang untuk interpretasi. Beberapa pihak menduga bahwa TGB mungkin sedang menunggu waktu yang tepat untuk memberikan dukungannya, atau mungkin ada dinamika politik internal yang membuatnya ragu-ragu. Apapun alasannya, keputusan ini pasti akan mempengaruhi kalkulasi politik di Pilkada NTB 2024.

Pertanyaan terbesar yang tersisa adalah: apakah pasangan Rohmi-Firin bisa tetap kuat tanpa deklarasi terbuka dari TGB? Sebagai figur yang memiliki basis massa besar, khususnya di Lombok Timur, dukungan TGB dianggap sangat vital bagi kesuksesan Rohmi di Pilkada mendatang. Tanpa dukungan resmi, pasangan ini mungkin harus bekerja lebih keras untuk meyakinkan pemilih.

Sikap TGB yang enggan mendeklarasikan Rohmi-Firin di Hultah NWDI ke-89 jelas menambah lapisan baru dalam dinamika politik NTB. Apakah ini strategi politik cerdas atau justru langkah yang penuh risiko? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Yang pasti, para pemilih NTB kini dihadapkan pada ketidakpastian baru. Apakah mereka masih bisa berharap pada dukungan TGB untuk Rohmi-Firin, atau apakah mereka harus mulai mempertimbangkan calon lain yang mungkin didukung oleh tokoh berpengaruh ini?

Satu hal yang jelas, diamnya TGB di momen sepenting ini bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Ini adalah bagian dari permainan politik tingkat tinggi yang mungkin baru akan terungkap di waktu yang akan datang.***

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *