Ideologi NWDI Tidak Rela Dipimpin Wanita, Ini Pernyataan Tersirat TGB Untuk Pilgub NTB

Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi saat menyampaikan ceramah di Hultah organisasi NWDI beberapa waktu lalu di Lombok Timur. Dok istimewa

MATARAM, SIARPOST | Pilkada serentak 2024 tinggal menghitung hari, Pilgub NTB masih menjadi isu hangat yang santer dibicarakan dan ditunggu-tunggu oleh publik.
Seperti viralnya foto antara Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dengan calon Gubernur NTB Zulkieflimansyah beberapa waktu lalu.

Viral foto tersebut dianggap sebagai sinyal arah dukungan TGB kepada Bang Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul itu untuk kembali memimpin NTB di periode kedua.

BACA JUGA : Sangat Kontras, Musyafirin Dianggap Bupati Termiskin di NTB Tetapi Ikut Pilkada Bersama Istri

Dukungan TGB kepada Bang Zul, terlihat jelas dan berkaitan erat dengan bungkam nya TGB yang tidak mendeklarasikan Ummi Rohmi pada saat Hultah organisasi NWDI beberapa waktu lalu di Lombok Timur.

Dalam Hultah NWDI tersebut, TGB menyampaikan pesan tersirat untuk para jamaah NWDI. Pesan itu menandakan bahwa pemimpin NTB tidak harus dari NWDI, walaupun di luar dari organisasi itu, namun mampu memberikan pengaruh kepada NWDI.

“Selalu berusaha untuk mencari yang terbaik, walaupun terkadang yang terbaik itu bukan berasal dari kita sendiri, tidak masalah, itu bagian dari perjuangan untuk membangun NWDI,” ujar TGB.

Sejak awal pun TGB menegaskan saat ditanya apakah NWDI mendukung Rohmi-firin di Pilgub NTB 2024?, TGB sebagai ketua umum PB NWDI menjawab, tidak ada kesepakatan di tingkat organisasi untuk mengusung Rohmi-firin.

BACA JUGA : Puluhan Karya Lukis Dengan Karakteristik Beragam Hadir di Hotel Ayom Suite, Kekuatan Poros Timur

Dalam sebuah ujian terbuka dan promosi Doktor Irwan Sasmita, di Fakultas Ilmu Agama, Universitas Islam Indonesia (UII) pada Selasa (23/5/2024). Irwan mempresentasikan disertasinya, diskursus tentang kepemimpinan perempuan selalu mengundang polemik dalam kehidupan disebabkan adanya budaya patriarki (posisi perempuan di bawah laki-laki).

Irwan mengatakan, sebagian Tuan Guru menganggap bahwa pengangkatan Ummy Hj Sitti Raehanun ZAM sebagai pemimpin PBNW yang baru dalam Muktamar X NW tidak sah.

“Sebab bertentangan dengan ideologi organisasi NW yang menganut Mazhab Syafi’i (Mazhab Syafi’i tidak memperbolehkan perempuan menjadi pemimpin),” ujar Irwan yang lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Namun di sisi lain juga, kata Irwan, banyak Tuan Guru yang membolehkan perempuan menjadi pemimpin. Mereka menganggap perempuan sah menjadi pemimpin organisasi. Namun perempuan tidak sah jika menjadi pemimpin sholat sebagaimana ketentuan dalam Mahzab.

Salah satu tokoh masyarakat yang pernah menempuh pendidikan di NWDI, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan, bahwa benar dalam NW itu adalah organisasi yang mayoritas tidak menerima perempuan menjadi pemimpin.

Ia juga mengatakan bahwa di Lombok Timur adalah wilayah pertempuran antara tiga kandidat paslon Gubernur-Wakil Gubernur NTB, dimana NW anjani mendukung Iqbal-Dinda dan NWDI Pancor mendukung Rohmi-firin.

Namun, Zul-Uhel pun memiliki kekuatan, karena sosok Uhel mempunyai banyak keluarga dari para Tuan Guru. Sehingga kekuatan Uhel di Lombok Timur terlebih di Lombok Tengah tidak terbendung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu