Lombok Utara, SIAR POST – Pembangunan induk Masjid Ikhwanul Muttaqin di Desa Gondang terus menunjukkan progres signifikan. Hingga saat ini, pembangunan masjid yang direncanakan memiliki luas 900 meter persegi dengan anggaran Rp6 miliar tersebut telah mencapai 81 persen. Dana yang telah digunakan mencapai Rp3.115.850.000.
Ketua Bidang Pembangunan Masjid Ikhwanul Muttaqin, M. Indra Darmaji Hasmar, ST, yang juga anggota DPRD Lombok Utara terpilih pada Pemilu 2024 dari Fraksi Golkar Dapil Gangga, mengungkapkan bahwa sumber pendanaan utama berasal dari bantuan Pemda Lombok Utara sebesar Rp300 juta, Pemdes Gondang Rp25 juta, serta infak dan sedekah jamaah yang mencapai Rp2.117.000.000. Selain itu, program Celengan Akhirat yang telah berjalan selama tiga tahun berhasil mengumpulkan dana Rp672.877.000.
BACA JUGA : Kejati NTB Tetapkan Dua Tersangka Baru Kasus Korupsi LCC, Keduanya Berperan Agunkan Lahan HGU ke Bank
“Program unggulan kami adalah infak dan Celengan Akhirat jamaah. Alhamdulillah, antusiasme jamaah Gondang sangat tinggi. Panitia hanya menyediakan celengan dari botol kemasan di setiap rumah dan berugaq, yang diisi setiap hari dengan nominal seikhlasnya. Setiap Kamis, para remaja dusun mengambil celengan tersebut untuk diumumkan saat ibadah Jumat,” ujar Indra Darmaji, Sabtu (1/2).
Melalui program Celengan Akhirat ini, total dana yang telah terkumpul mencapai Rp2,7 miliar. Program ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan keikhlasan masyarakat dalam membangun tempat ibadah mereka.
Selain mengawal pembangunan Masjid Ikhwanul Muttaqin, Indra Darmaji juga merupakan Ketua Bidang Pembangunan Masjid Jamiq Gondang, satu-satunya masjid kecamatan yang dibangun kembali pascagempa dengan pendanaan mandiri.
Sebagai figur aktif di masyarakat, Indra Darmaji memiliki latar belakang pendidikan, S1 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram dan merupakan alumni SMUN 5 Mataram. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua PKP KLU 2023, serta Sekretaris Komite SMUN 1 Gangga 2023.
“Semoga masjid ini segera rampung dan bisa digunakan secara optimal oleh masyarakat untuk beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya,” tutupnya. (Nissa)
