Diduga Ada Oknum Yang Minta Uang Ke Pasien RSUP NTB Tawarkan Tempat di Rumah Singgah
MATARAM, SIAR POST | Salah satu pengurus singgah yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa ada oknum yang prakteknya minta uang kepada pasien asal luar Kota Mataram yang berobat di RSUD Provinsi NTB.
Oknum tersebut sengaja mendekati pasien yang sedang berobat di RSUD Provinsi NTB dan diduga meminta sejumlah uang dengan jaminan menyediakan tempat untuk pasien di rumah singgah.
BACA JUGA : Grebek Kampung Narkoba di Bali I Dompu Dan Tangkap Bandar, Polisi Amankan 7 Orang Pelaku
“Ya, ada orang yang cari makan, dia sengaja masuk ke area RSUD Provinsi NTB dan mendatangi pasien, ia bertanya apakah dari Bima dan menawarkan tempat di rumah singgah,” ujar pengurus Rumah Singgah berinisial AI saat diwawancarai di RSUD Provinsi NTB, beberapa hari lalu.
Dijelaskan AI, oknum yang berasal dari Bima tersebut meminta sejumlah uang kepada pasien untuk bisa menempati rumah singgah.
“Mereka meminta uang dari Rp200 ribu sampai dengan Rp500 ribu,” terang AI.
Selain praktek meminta uang untuk pelayanan rumah singgah, AI juga mengatakan, bahwa oknum tersebut juga sering menawarkan jasa untuk pembelian obat pasien. Namun setelah mendapat uang, ia tidak kembali dan tidak membawakan obat yang dijanjikan.
Pengurus rumah singgah lainnya, berinisial M juga mengungkapkan bahwa sering menghadapi para oknum yang sering meminta uang dalam mengelola rumah singgah.
“Banyak teman-teman mahasiswa yang kita berdayakan, tapi janganlah minta uang kalau tidak bekerja,” ujarnya.
M juga berharap, rumah singgah di RSUD Provinsi NTB harus ditertibkan segera, sehingga bisa dipilah hanya pasien dan keluarga pasien yang boleh masuk dan menempati lokasi tersebut.
BACA JUGA : Polisi Tangkap Seorang Pengedar Narkoba di Sebuah Bengkel Motor, 1,07 Ons Sabu Berhasil Disita
“RSUD Provinsi NTB tidak punya tanggungjawab untuk menyediakan rumah singgah, tetapi ini adalah kebaikan hati direktur nya, tapi ingat, ini diperuntukkan pasien dan keluarga saja, sehingga tidak ada yang mengganggu stabilitas rumah sakit,” Kata M.
Ia juga mengatakan, bahwa ada belasan mahasiswa yang tidak berkepentingan dan menempati rumah singgah. Dengan alasan ingin membantu pasien. “Kami tidak keberatan jika ada yang membantu, tapi janganlah melakukan intimidasi dan menyebar berita yang tidak elok,” katanya.
Ia meminta RSUD Provinsi NTB segera menertibkan rumah singgah tersebut, agar kenyamanan pasien yang sakit bisa terjaga.
Pewarta : Edo
Redaktur : Feryal.